Sri Mulyani Bisa Senyum-Senyum Gara-gara Ini

14 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik datang dari Imbal hasil surat utang acuan RI dengan tenor 10 tahun (ID10Y) sudah turun signifikan menuju level terendah sejak Oktober 2024.

Perlu dipahami bahwa yield dan harga dalam obligasi itu berlawanan arah. Jadi, dengan yield yang turun terus, menunjukkan harga naik. Ini jadi kabar baik yang menunjukkan investor memburu obligasi Tanah Air.

Merujuk data Refinitiv, pada akhir perdagangan kemarin Selasa (1/7/2025), yield ID10Y bertengger di posisi 6,59%, turun 3,8 basis poin (bps) dalam sehari, mengakumulasi penurunan selama lima hari beruntun sebanyak 23 bps.

Sementara pada perdagangan Rabu hari ini (2/7/2025) sampai pukul 15.20 WIB, yield ID10Y terpantau menguat tipis 2,1 bps ke posisi 6,61%.

Penyusutan yield ID10Y menjadi kabar baik karena menjadi satu bukti bahwa pasar obligasi sedang bergairah diincar investor, termasuk asing.

Mengacu data Bank Indonesia (BI), sekitar enam pekan beruntun asing selalu mencatat net buy di Surat Berharga Negara (SBN). JIka diakumulasi dari 19 Mei - 25 Juni foreign flow mencapai Rp31,18 triliun.

Kabar baik datang untuk pemerintah. Penurunan imbal hasil obligasi membawa dampak positif karena biaya bunga utang yang harus dibayarkan jadi lebih ringan dari perkiraan.

Pada Selasa (1/7/2025), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan rincian asumsi ekonomi makro tahun 2025 dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI. Salah satu yang disorot adalah asumsi suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) untuk semester II/2025 yang ditetapkan di kisaran 6,8%-7,3%.

Untuk pembiayaan utang, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp775,9 miliar sepanjang 2025. Hingga Mei, realisasi sudah mencapai Rp349,3 miliar atau sekitar 45% dari pagu APBN.

Menariknya, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun (ID10Y) terus menunjukkan tren penurunan. Saat ini, posisinya berada di level 6,6%, lebih rendah dibanding rata-rata semester I/2025 yang sebesar 6,93% dan juga di bawah asumsi makro pemerintah.

Jika tren penurunan ini terus berlanjut, pemerintah akan mendapat keuntungan karena bunga yang dibayarkan kepada investor akan lebih kecil. Semakin rendah yield obligasi, semakin ringan pula beban bunga utang negara.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Photo View |