Sosok Pemilik Blok M Plaza, Raja Real Estate Berharta Triliunan

11 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Blok M Plaza sempat menjadi pusat perbelanjaan yang hits di jalan dulu. Perusahaan ini berada di bawah naungan Pakuwon Group, yang dimiliki oleh pengusaha Alexander Tedja.

Di Jakarta, Pakuwon bukan hanya mengelola Blok M Plaza saja, melainkan mal lain seperti Gandaria City dan Kota Kasablanka.

Namun, siapakah Alexander Tedja, sosok di balik ketiga mal terkenal Jakarta itu?

Mengutip buku Kaum Supertajir Indonesia (2012), Tedja adalah pengusaha properti yang mendirikan Pakuwon Group pada 1982. Pakuwon Group adalah perusahaan yang dikenal sukses atas pengembangan kondominium, hotel, mal dan perkantoran di Jakarta dan Surabaya.

Diketahui, kesuksesan itu didapat Tedja berkat kerja sama dengan istrinya, Melinda Tedja, dalam menguasai ladang bisnis properti dan mal dalam negeri.

"Mereka begitu piawai dalam membaca karakter suatu lokasi, apakah cukup baik atau tidak untuk dijadikan sebagai sentra pengembangan sejumlah proyek propertinya," tulis William Pratama dalam Kaum Supertajir Indonesia (2012).

Sebagai informasi, pada awal kariernya, Alexander memiliki latar belakang sebagai seorang pengusaha yang bergerak dalam bidang perfilman dan perbioskopan. Beberapa jenis usahanya yang berhasil dijalankan ialah PT ISAE FILM pada tahun 1972, PT Menara Mitra Cinema Corp tahun 1977, dan PT Pan Asiatic Film sejak tahun 1991.

Pada 1982, Alexander mulai banting stir ke dunia bisnis properti dan mall. Melalui Pakuwon Jati ia membeli lahan tanah yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.

Saat itu, itu memulai bisnis propertinya yang pertama dengan membuka proyek Plaza Tunjungan I. Proyek tersebut mulai dioperasikan pada tahun 1986.

Dengan kesuksesan yang diraih oleh Plaza Tunjungan I, semakin membuat Alexander bersemangat untuk membangun proyek yang selanjutnya. Dari situlah akhirnya muncul pembangunan proyek baru untuk Plaza Tunjungan II dan Plaza Tunjungan III.

Kemudian disusul dengan pembangunan Sheraton Surabaya, Hotel dan Tower, Kondominium Regensi, Menara Mandiri, hingga Plaza Tunjungan IV. Semua proyek lanjutan tersebut mulai beroperasi pada tahun 2002.

Alexander sempat masuk ke daftar orang terkaya Forbes dengan harta US$ 955 juta atau sekitar Rp 15,4 triliun (Kurs Rp 16.226). Akan tetapi dalam catatan Forbes terbaru, Alexander tidak lagi masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya RI, Ada yang Hartanya Lompat Rp96 T

Read Entire Article
Photo View |