Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang sopir bus tewas akibat lemparan batu saat mengantar para suporter pulang dari pertandingan basket di wilayah tengah Italia. Kasus ini menimbulkan gelombang keprihatinan luas di negara yang selama ini lebih sering dikaitkan dengan kekerasan antarsuporter sepak bola, bukan bola basket.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/10/2025) malam setelah pertandingan antara SRS Sebastiani Rieti melawan Pistoia Basket 2000 di kompetisi Serie A2, divisi dua bola basket Italia. Media lokal La Nazione melaporkan bus yang membawa suporter tim tamu Pistoia diserang dengan lemparan batu dan bata tak lama setelah meninggalkan kota Rieti.
Salah satu batu menembus kaca depan bus dan menghantam salah satu dari dua sopir yang berada di dalam kendaraan. Korban meninggal tak lama kemudian.
Belum ada kejelasan mengenai pelaku penyerangan. Sejumlah laporan menyebut, pihak berwenang masih menyelidiki apakah pelempar batu merupakan pendukung tim lawan atau kelompok lain yang tidak terkait dengan pertandingan.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengecam keras insiden tersebut. "Ini adalah kabar yang mengerikan. Serangan ini adalah tindakan kekerasan yang tak bisa diterima dan sama sekali tidak masuk akal," tulis Meloni melalui akun X.
Sementara itu, Presiden Federasi Bola Basket Italia Gianni Petrucci menyampaikan kemarahannya dan berjanji akan bekerja sama dengan aparat hukum untuk menuntut pelaku.
"Ini bukan soal olahraga. Mereka bukan penggemar basket, mereka adalah kriminal, pembunuh, orang-orang tanpa masa kini dan tanpa masa depan," ujarnya kepada stasiun televisi nasional RAI.
Kematian sang sopir mengguncang komunitas bola basket Italia yang selama ini dikenal jauh dari kekerasan suporter seperti yang kerap mewarnai sepak bola. Italia memang memiliki sejarah panjang bentrokan antarsuporter sepak bola yang berujung tragis.
Pada April lalu, 13 polisi luka-luka dalam bentrokan antara pendukung AS Roma dan Lazio menjelang Derby della Capitale di Roma. Sebulan setelahnya, seorang pendukung Atalanta berusia 26 tahun tewas ditikam dalam bentrokan antara suporter Atalanta dan Inter Milan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]