Soal Potensi Gempa Megathrust di Papua, Ini Kata BMKG

Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa secara tektonik di laut Utara Papua terdapat dua sumber gempa potensial dengan mekanisme naik, yaitu Papua Megathrust dan Manokwari Thrust.

Papua Megathrust memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 8,7 sementara Manokwari Thrust memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 7,6.

Baik Papua Megathrust maupun Manokwari Thrust memiliki potensi gempa yang dapat memicu tsunami, karena kedua sumber gempa tersebut memiliki mekanisme naik.

Berdasarkan catatan sejarah, sumber gempa Papua Megathrust pernah memicu tsunami Biak dengan tinggi 7,7 meter pada 17 Februari 1996 yang menyebabkan 107 orang meninggal dunia dan 51 orang hilang.

Sementara Manokwari Thrust pernah memicu tsunami setinggi 1,8 meter pada 4 Januari yang menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.

"Kita harus mengakui dan menerima kenyataan bahwa wilayah Utara Papua merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami. Untuk itu kita tidak boleh mengabaikan dan melupakan kerawanan dan sejarah gempa dan tsunami masa lalu," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan resmi, Sabtu (5/4/2025).

Kendati demikian, dia melanjutkan bahwa hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat dan akurat terkait kapan, di mana, dan berapa besar gempa akan terjadi. 

Oleh karena itu masyarakat Papua dihimbau untuk tidak mudah percaya dengan berita-berita bohong atau hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi gempa dan tsunami bersumber dari BMKG," kata Daryono.

Adapun dalam ketidakpastian waktu gempa, masyarakat juga diimbau untuk menyiapkan upaya mitigasi konkret. Hal ini dilakukan guna mengurangi dampak bencana gempa dan tsunami di Papua.

(mkh/mkh)

Next Article Prediksi BMKG Soal Gempa Megathrust, Tinggal Tunggu Waktu