Siap-Siap! Harga Emas Bisa Tembus US$4.980 dalam 12 Bulan ke Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas berpotensi terus terkerek naik pada 2026. Hal ini terungkap dalam pertemuan tahunan London Bullion Market Association (LBMA) di Kyoto, Jepang pada pekan ini.

Dalam pertemuan tahunan LMBA, harga emas dunia berpotensi akan mencapai US$ 4.980 per troy ons atau setara Rp 83,02 juta per troy ons. 1 troy ons setara dengan 31,1 gram.

"Harga emas diperkirakan mencapai US$ 4.980 per troy ons selama 12 bulan ke depan, naik sekitar 27% dari level saat ini, menurut delegasi pertemuan tahunan London Bullion Market Association (LBMA) di Kyoto," dilansir Reuters dalam pertemuan LBMA pada Selasa, sebagaimana dikutip Minggu (23/11/2025).

Harga emas sepanjang tahun ini telah mengalami peningkatan 52%, mencatatkan pertumbuhan harga tahunan terbesar sejak 1979. Kenaikan harga itu membuat nilai emas menembus US$ 3.000 per troy ounce pada Maret dan kemudian US$ 4.000 pada Oktober.

Ketegangan politik, ketidakpastian tarif AS dan gelombang ketakutan baru soal hilangnya potensi pertumbuhan ekonomi yang cepat menyebabkan emas melonjak ke rekor US$ 4.381 per ons pada 20 Oktober.

Dalam jejak pendapat LBMA, yang merupakan jajak pendapat tahunan organisasi dan ditunjukkan kepada delegasi di konferensi menunjukkan harga emas rata-rata tahun 2026 akan terus dipengaruhi gejolak ekonomi dan geopolitik, sehingga menjaga daya tarik logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman.

Jajak pendapat delegasi dari seluruh dunia pada konferensi LBMA juga meramalkan harga perak akan melonjak menjadi US$ 59 per ons dalam setahun dari sekitar US$ 46 pada Selasa pekan ini.

Harga perak juga telah naik 62% sepanjang tahun ini, tertinggi sejak 2010, setelah mencapai rekor tertinggi US$ 54,5 pada 17 Oktober karena permintaan investasi yang kuat, pasokan yang ketat di pasar spot London, dan meningkatnya pembelian di India.

LBMA juga meramalkan harga platinum akan naik menjadi US$ 1.816 per ons dari US$ 1.544 saat ini, dan paladium akan naik menjadi US$ 1.709 dari sekitar US$ 1.364.

Platinum dan paladium masing-masing naik 76% dan 54% sepanjang tahun ini di tengah ketatnya pasokan tambang dan kekhawatiran tentang tarif AS, yang mendorong arus keluar ke saham AS.

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]