Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di perbatasan timur Eropa kembali meningkat setelah Polandia dan sekutu NATO mengerahkan pesawat tempur pada Sabtu (20/9/2025) untuk mengamankan wilayah udara mereka. Langkah ini diambil setelah Rusia melancarkan serangan udara ke Ukraina barat, hanya beberapa kilometer dari perbatasan Polandia.
Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menyatakan kesiapan penuh sejak pukul 03.40 waktu setempat, ketika hampir seluruh Ukraina berada dalam status siaga serangan udara.
"Pesawat Polandia dan sekutu beroperasi di wilayah udara kami, sementara sistem pertahanan udara berbasis darat serta radar pengintaian telah dibawa ke tingkat kesiapan tertinggi," demikian pernyataan resmi yang disampaikan lewat X.
Operasi udara berlangsung hingga sekitar pukul 05.00, sebelum akhirnya dihentikan setelah serangan Rusia mereda. Situasi ini mempertegas kewaspadaan tinggi negara-negara NATO di sayap timur, menyusul insiden baru-baru ini ketika Polandia menembak jatuh drone Rusia yang diduga melanggar wilayahnya.
Tak hanya Polandia, Inggris juga langsung memperkuat pertahanan udara NATO di kawasan. Kementerian Pertahanan Inggris mengonfirmasi dua jet tempur Royal Air Force (RAF) Typhoon telah melakukan patroli udara pertama mereka di atas Polandia pada Jumat malam sebagai bagian dari misi NATO Eastern Sentry.
"Ini adalah sinyal yang jelas: wilayah udara NATO akan dipertahankan," tegas Menteri Pertahanan Inggris John Healey dalam pernyataannya.
Pesawat tempur itu lepas landas dari pangkalan militer Inggris di bagian timur negeri tersebut, melakukan patroli udara di Polandia, lalu kembali dengan selamat ke Inggris pada Sabtu pagi.
Pemerintah Inggris menyebut pengerahan ini sebagai respons langsung terhadap "pelanggaran paling signifikan" yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap wilayah udara NATO sejak invasi penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Kepala Staf Angkatan Udara Inggris, Marsekal Udara Harv Smyth, menambahkan bahwa jet Inggris bekerja bersama sekutu NATO di sayap timur aliansi. "Kami tetap gesit, terintegrasi, dan siap memproyeksikan kekuatan udara jarak jauh," ujarnya.
Dalam perkembangan terpisah, jaksa Polandia mengatakan pihak berwenang kemungkinan besar telah menemukan sisa terakhir dari sekitar dua lusin drone yang memasuki wilayah Polandia pada 9-10 September lalu. Drone itu ditemukan di sebuah ladang di Korsze, wilayah timur laut Polandia.
"Pada titik ini, kami percaya ini adalah drone terakhir yang sedang dicari, yang masuk ke wilayah Polandia pada malam 9-10 September," kata juru bicara kejaksaan distrik Olsztyn, Dariusz Brodowski, kepada kantor berita PAP.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Kirim Serangan Terbesar, NATO Respons Kerahkan Jet Tempur