Rupiah Gak Ada Harganya di 10 Negara Ini, Termasuk di Israel

9 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dinar Kuwait terpantau sangatlah lemah. Bukan hanya itu, terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga shekel Israel pun rupiah tercatat cukup lemah.

Nilai tukar rupiah terhadap berbagai mata uang asing mengalami perubahan secara dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global dan domestik. Berdasarkan data dari X-Rates, 1 Rupiah Indonesia (IDR) bernilai sekitar 0.000060 USD, yang menunjukkan pergerakan kurs terhadap dolar AS. Perubahan ini memiliki dampak signifikan terhadap perdagangan dan investasi, baik bagi pelaku bisnis maupun masyarakat umum.


Selain terhadap Dolar Amerika, Rupiah juga memiliki nilai tukar terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Misalnya, 1 IDR setara dengan 0.000054 Euro (EUR), terhadap Pound Sterling (GBP) bernilai 0.000045 GBP, sementara terhadap shekel Israel (ILS) bernilai 0,00021 ILS atau sebesar Rp4.677/ILS. Sementara itu, untuk mata uang regional seperti Ringgit Malaysia (MYR), rupiah memiliki nilai tukar sebesar 0.000259 MYR, dan terhadap Riyal Arab Saudi (SAR) adalah 0.000227 SAR. Perbedaan nilai ini mencerminkan bagaimana Rupiah berinteraksi dengan mata uang lain dalam sistem keuangan global.

Perubahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk inflasi, kebijakan suku bunga, kondisi ekonomi global, serta kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia. Selain itu, tingkat permintaan dan penawaran terhadap rupiah di pasar valuta asing juga memainkan peran besar dalam menentukan pergerakan kursnya. Ketidakpastian ekonomi, baik di dalam maupun luar negeri, juga berkontribusi terhadap fluktuasi nilai tukar.

Fluktuasi kurs rupiah memiliki dampak yang luas terhadap berbagai sektor ekonomi, termasuk perdagangan internasional, harga barang impor, dan daya beli masyarakat. Jika rupiah melemah, harga barang impor cenderung meningkat, yang dapat memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Sebaliknya, jika rupiah menguat, harga barang impor menjadi lebih terjangkau, yang dapat mendorong konsumsi dan meningkatkan kepercayaan pasar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Photo View |