Rothschild - Rockefeller: Ini Rahasia 6 Dinasti Pengendali Uang Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sejarah kapitalisme global, beberapa nama keluarga identik dengan kekayaan dan kekuasaan. Rothschild, Rockefeller, J.P. Morgan, nama-nama ini membangun imperium yang mengendalikan arteri keuangan, industri, dan komoditas dunia.

Namun, melestarikan kerajaan bisnis selama beberapa generasi adalah tantangan terberat. Regulasi, perang, suksesi yang gagal, dan perubahan zaman telah menguji setiap dinasti.

Riset kali ini menelisik silsilah dan jejak gurita bisnis dari dinasti-dinasti legendaris-termasuk Tata, Vanderbilt, Carnegie, dan Goldman Sachs-untuk memetakan siapa yang masih kokoh menggenggam takhta bisnisnya, siapa yang beralih menjadi filantropis, dan siapa yang warisannya hanya tinggal nama di gedung pencakar langit, serta apa yang perlu dilakukan bagi konglomerat untuk meneruskan karyanya di dunia secara berkelanjutan.

Model Bertahan: Kontrol & Adaptasi Lintas Generasi

Hanya segelintir dinasti yang berhasil mempertahankan entitas bisnis inti mereka, meskipun dengan struktur yang berevolusi.

1. Keluarga Rothschild

• Pendiri: Mayer Amschel Rothschild (1744-1812) dari Frankfurt.

• Silsilah Bisnis: Mayer mengirim kelima putranya ke lima pusat keuangan utama Eropa (Frankfurt, London, Paris, Wina, Naples), menciptakan jaringan perbankan transnasional pertama di dunia.

• Gurita Bisnis Saat Ini: Kekaisaran Rothschild modern lebih terfragmentasi tetapi tetap sangat berpengaruh di ceruk high finance. Bisnisnya terbagi dalam dua pilar utama yang dikelola keluarga:

  1. Rothschild & Co (Perancis): Dipimpin oleh generasi ke-7, Alexandre de Rothschild. Fokus pada Global Advisory (M&A), wealth management, dan merchant banking. Lengan manajemen asetnya saja mengelola €38 miliar per akhir 2024.

  2. Edmond de Rothschild Group (Swiss): Dijalankan oleh Ariane de Rothschild (istri mendiang Benjamin de Rothschild). Fokus murni pada private banking dan manajemen aset, dengan AUM mencapai CHF 184 miliar per akhir 2024.

2. Tata Group

• Pendiri: Jamsetji Nusserwanji Tata (1839-1904).

• Silsilah Bisnis: Dimulai sebagai perusahaan perdagangan. Dilanjutkan oleh putra-putranya, Sir Dorabji Tata dan Sir Ratanji Tata, yang mendirikan pilar industri (baja, listrik, hotel). Kepemimpinan dilanjutkan oleh kerabat jauh, J.R.D. Tata, selama 5 dekade, dan kemudian Ratan Tata.

• Gurita Bisnis Saat Ini: Ini adalah model "gurita bisnis" yang paling utuh. Tata Group adalah konglomerasi global dengan pendapatan lebih dari $180 miliar (FY 2024-25). Bisnisnya mencakup 29 perusahaan publik di berbagai sektor mulai dari teknologi (Tata Consultancy Services), otomotif (Jaguar, Land Rover), baja, konsumer (Tata Consumer Products, BigBasket & Titan), aviasi (Air India & Vistara), dan perhotelan (Indian Hotels Taj).

• Struktur Unik: Keunikan Tata adalah kepemilikannya. 66% saham di perusahaan induk, Tata Sons, dipegang oleh yayasan filantropi (Tata Trusts). Ini memastikan bahwa sementara keluarga (melalui Ratan Tata sebagai Chairman Emeritus) mempertahankan pengaruh moral dan strategis, keuntungan bisnis dikembalikan ke masyarakat.

Model Transformasi: Dari Industri ke Institusi Publik

Sebagian besar nama besar Amerika tidak lagi dikendalikan oleh keluarga pendiri. Kekuatan mereka telah dilemahkan oleh regulasi anti-monopoli dan transisi menjadi perusahaan publik (Tbk).

3. Keluarga J. P. Morgan

• Pendiri: John Pierpont "J.P." Morgan Sr. (1837-1913).

• Silsilah Bisnis: J.P. Morgan bukanlah pendiri bank dari nol, melainkan pewaris (dari ayahnya, Junius Spencer Morgan) yang mengubah bank dagang menjadi kekuatan finansial absolut. Dilanjutkan oleh putranya, J.P. "Jack" Morgan Jr.

• Gurita Bisnis (Dulu): J.P. Morgan adalah arsitek konsolidasi industri AS. Ia mendanai dan menciptakan General Electric (GE) dan U.S. Steel (setelah membeli Carnegie Steel). Ia bertindak sebagai bank sentral de facto AS selama Krisis (Panic) 1907.

• Gurita Bisnis (Kini): Lenyap akibat regulasi. Undang-Undang Glass-Steagall (1933) memaksa "House of Morgan" dipecah:

  1. J.P. Morgan & Co.: Menjadi bank komersial (inti dari JPMorgan Chase modern).

  2. Morgan Stanley: Dibentuk oleh mitra Morgan (termasuk cucunya, Henry Morgan) untuk melanjutkan bisnis perbankan investasi.

• Warisan Modern: JPMorgan Chase & Co. adalah perusahaan publik Tbk. Keluarga Morgan tidak lagi memiliki kendali operasional atau kepemilikan signifikan. Namanya adalah warisan institusional.

4. Keluarga Rockefeller

• Pendiri: John D. Rockefeller Sr. (1839-1937).

• Silsilah Bisnis: John D. Sr. membangun monopoli minyak melalui Standard Oil. Putranya, John D. Jr., fokus pada filantropi. Generasi ketiga (David, Nelson, Laurance, dll.) beralih ke politik dan keuangan.

• Gurita Bisnis Saat Ini: Kerajaan Standard Oil tidak ada lagi. Pada tahun 1911, Mahkamah Agung AS memecah Standard Oil menjadi 34 perusahaan terpisah (termasuk yang menjadi cikal bakal Exxon, Mobil, dan Chevron).

• Warisan Modern: Warisan bisnis Rockefeller saat ini adalah Rockefeller Capital Management, sebuah firma wealth management elit. Per Januari 2025, perusahaan ini mengelola aset $151 miliar. Namun, keluarga Rockefeller bukan lagi pemilik mayoritas; mereka adalah pemegang saham minoritas yang signifikan setelah Viking Global Investors mengambil alih saham mayoritas. Warisan utama mereka kini bersifat filantropis (Rockefeller Foundation).

5. Goldman & Sachs

• Pendiri: Marcus Goldman (1821-1904) dan Samuel Sachs (1851-1935).

• Silsilah Bisnis: Dimulai oleh Marcus Goldman, seorang imigran Jerman. Menantunya, Samuel Sachs, bergabung dan membentuk nama Goldman Sachs. Bisnis ini dijalankan oleh keluarga Goldman, Sachs, Sonnenday, dan Weinberg selama beberapa dekade.

• Gurita Bisnis Saat Ini: Mirip dengan JPMorgan, warisan bisnis keluarga ini telah lenyap. The Goldman Sachs Group, Inc. beralih dari partnership (persekutuan) menjadi perusahaan publik (Tbk) melalui IPO pada tahun 1999 13. Sejak saat itu, kontrol keluarga pendiri telah terdilusi total. Perusahaan ini sepenuhnya dijalankan oleh manajemen profesional.

Model Lenyap: Studi Kasus Kegagalan & Filantropi

Dua nama terbesar di Gilded Age lainnya memilih jalan berbeda: satu lenyap karena kelalaian, satu lagi lenyap karena kesengajaan.

6. Keluarga Vanderbilt

• Pendiri: Cornelius "Commodore" Vanderbilt (1794-1877).

• Silsilah Bisnis: Membangun kerajaan perkapalan (feri) dan perkeretaapian (New York Central Railroad). Dianggap sebagai orang terkaya di AS pada masanya.

• Gurita Bisnis Saat Ini: Lenyap total. Ini adalah studi kasus klasik "kutukan generasi ketiga". Generasi penerus Vanderbilt gagal mengelola atau mengadaptasi bisnis. Mereka terkenal karena gaya hidup mewah, membangun rumah-rumah besar (seperti The Breakers), dan menghabiskan kekayaan warisan. Kurangnya perencanaan suksesi yang kohesif dan disiplin fiskal menghancurkan salah satu kekayaan terbesar di dunia hanya dalam beberapa dekade.

Keluarga Carnegie

• Pendiri: Andrew Carnegie (1835-1919).

• Silsilah Bisnis: Imigran miskin dari Skotlandia yang membangun kerajaan baja terbesar di dunia, Carnegie Steel.

• Gurita Bisnis Saat Ini: Tidak ada. Ini adalah disolusi (pembubaran) bisnis yang disengaja. Pada tahun 1901, Carnegie menjual seluruh perusahaannya ke J.P. Morgan (yang membentuk U.S. Steel).

• Warisan Modern: Carnegie mendedikasikan sisa hidupnya untuk filantropi, sesuai dengan esainya "The Gospel of Wealth". Beliau mendonasikan hampir seluruh kekayaannya. Warisannya bukanlah bisnis, melainkan kerajaan filantropi: Carnegie Corporation of New York, Carnegie Mellon University, Carnegie Hall, dan ribuan perpustakaan umum di seluruh dunia.

Kemiripan Dari Kisah Keluarga Besar Ini

Pemaparan ini mengungkap perbedaan fundamental dalam ketahanan dinasti berdasarkan aset inti mereka yaitu industri fisik versus layanan keuangan.

Dinasti yang dibangun di atas aset industri fisik terbukti paling rapuh. Kerajaan perkeretaapian Vanderbilt lenyap karena asetnya menjadi usang (obsolete) oleh teknologi baru (mobil dan pesawat). Kerajaan baja Carnegie secara sukarela dilikuidasi. Kerajaan minyak Rockefeller dipecah paksa.

Sebaliknya, dinasti yang dibangun di atas keuangan-aset yang paling likuid dan abstrak-menunjukkan daya tahan yang superior. Uang dan pengaruh tidak pernah usang.

Bahkan ketika dipecah oleh regulasi (Morgan dan Goldman Sachs), bisnis inti mereka tidak mati; mereka hanya berubah bentuk menjadi institusi publik modern (JPMorgan Chase, Morgan Stanley, Goldman Sachs Inc.). Nama mereka tetap menjadi brand yang sangat berharga.

Keluarga Rothschild adalah contoh ekstrem dari model ini. Dengan tetap privat dan fokus pada advisory dan wealth management (jasa), mereka menghindari pengawasan ketat yang dihadapi industrialis dan bankir komersial, memungkinkan mereka bertahan selama lebih dari dua abad.

Pengecualian adalah Tata, yang bertahan sebagai konglomerasi industri, namun kuncinya adalah diversifikasi agresif dari baja (fisik) ke layanan IT (TCS), yang kini menjadi kontributor laba terbesar.

-

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(gls/gls)