Riset Ungkap Negara dengan Mr. P Terpanjang dan Terpendek Dunia

3 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Riset global terbaru mengungkap negara dengan ukuran penis rata-rata terbesar dan terkecil di dunia. Berdasarkan data yang dikompilasi oleh Data Pandas dan divisualisasikan oleh Visual Capitalist, Ekuador tercatat memiliki rata-rata panjang penis ereksi terbesar di dunia, sementara sejumlah negara di Asia Tenggara menempati posisi terbawah.

Dalam laporan tersebut, Ekuador menduduki peringkat pertama dengan panjang rata-rata penis ereksi 17,6 cm. 

Negara-negara asal Amerika Selatan dan Afrika mendominasi daftar teratas dengan ukuran di atas 15 cm. Para peneliti memperkirakan faktor genetik dan lingkungan berperan besar dalam variasi ini.

Berikut adalah negara dengan ukuran rata-rata penis ereksi terpanjang di dunia:

  1. Ekuador (17,6 cm)
  2. Republik Kongo (17,2 cm)
  3. Nigeria (17 cm)
  4. Venezuela (17 cm)
  5. Kolombia (16,8 cm).

Sebaliknya, negara-negara Asia menempati peringkat terbawah. Lima besar dengan ukuran rata-rata terkecil adalah:

  1. Myanmar: 10,2 cm 
  2. Nepal: 9,9 cm 
  3. Kamboja: 9,8 cm 
  4. Korea Utara: 9,7 cm 
  5. Thailand: 9,4 cm 

Berapa ukuran rata-rata Indonesia?

Sementara itu, Indonesia mencatat rata-rata panjang penis ereksi sebesar 10,4 cm, berada sedikit di atas Myanmar namun masih di bawah rata-rata global.

Peneliti menilai perbedaan tinggi badan dan ukuran tubuh rata-rata di Asia Tenggara yang relatif lebih kecil dibanding wilayah lain turut memengaruhi hasil ini.

Secara umum, Afrika dan Amerika Selatan memiliki rata-rata panjang penis di atas 15 cm, sedangkan Eropa berada di kisaran 12,5-14,5 cm. Sementara negara Asia Timur seperti China, Jepang, dan Korea Selatan mencatat angka antara 11-13 cm.

Riset ini menggabungkan hasil dari berbagai sumber akademik, termasuk studi Veale et al. (2014) dan Lynn (2013), serta survei kesehatan publik. Semua data mengacu pada panjang penis saat ereksi (erect length).

Namun para peneliti menegaskan, angka ini tidak bisa dijadikan tolok ukur mutlak. Perbedaan metode pengumpulan data, jumlah responden, hingga faktor budaya bisa memengaruhi hasil tiap negara.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kemenkes Ungkap Banyak Warga RI Kena Sifilis, Begini Gejalanya

Read Entire Article
Photo View |