Rencana RI Impor Minyak dari AS, Ini Kabar Terbarunya

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah masih menunggu hasil negosiasi perdagangan sebelum melanjutkan rencana impor minyak dari Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

Menurut dia, pembahasan lebih lanjut baru akan dilakukan setelah perjanjian dagang antara kedua negara ditandatangani.

"Ya nanti kita akan bahas sesudah perjanjian itu ditandatangani," ujar Airlangga ditemui di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah alternatif skema kerja sama terkait impor bahan bakar energi dari AS. Namun sayangnya, ia tidak membeberkan secara detail.

"Sudah ada alternatif nanti kita bahas," katanya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah hingga kini masih membuka peluang mengimpor bahan bakar energi dari Amerika Serikat dengan nilai US$ 15 miliar atau setara Rp 244 triliun (asumsi kurs Rp 16.272 per US$). Tapi, rencana tersebut akan sangat bergantung pada kesepakatan tarif yang diajukan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya telah menyiapkan alokasi belanja energi berkisar US$ 10-15 miliar, khusus untuk pembelian minyak dan LPG dari AS.

"Kami dari ESDM sudah mengalokasikan sekitar US$ 10-15 miliar untuk belanja di Amerika. Kalau tarifnya juga diturunkan. Tapi kalau enggak, berarti kan enggak ada deal dong? Nanti kita lihat lagi ya," ujar Bahlil di Gedung DPR RI, Senin (14/7/2025).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Masih Kaji Rencana Peralihan Impor Minyak dari AS

Read Entire Article
Photo View |