Ramai-Ramai Konglomerat Korea "Turun Takhta", Samsung-Hyundai ke LG

Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerat-konglomerat terbesar Korea Selatan (Korsel) kini sedang mempercepat transisi kepemimpinan. Laman Korean Herald mengatakan ini dilakukan untuk melawan tekanan pada ekonomi global saat ini, ditandai dengan perlambatan pertumbuhan, meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China dan gangguan perdagangan.

Media tersebut menulis bagaimana sumber di industri mengatakan empat grup bisnis utama negara itu, Samsung, SK, Hyundai Motor, dan LG, siap mengumumkan perubahan kepemimpinan yang signifikan pada bulan November. "Perombakan ini terutama didorong oleh penekanan baru pada pasar AS, karena konglomerat-konglomerat ini bertujuan untuk meningkatkan investasi sebagai respons terhadap dinamika ekonomi yang berubah di bawah Presiden Donald Trump," tulisnya dikutip Jumat (24/10/2025).

Di Samsung misalnya, Ketua Komite kepatuhan Samsung Lee Chan hee mengatakan kepada para wartawan "untuk memperkuat daya saing grup, menara kendali Samsung harus dibangun kembali. Pelaksana tugas kepala divisi pengalaman perangkat, Roh Tae moon, secara luas diperkirakan akan dipromosikan menjadi wakil ketua.

"Para eksekutif di divisi semikonduktor Samsung, termasuk Wakil Ketua dan Co-CEO Jun Young hyun, Chief Technology Officer Song Jae-kyuk, dan Presiden Han Jin man, kemungkinan akan mempertahankan posisi mereka, karena bisnis cip menunjukkan tanda-tanda pemulihan," tulis laman itu.

SK Group melangkah lebih maju ke depan. Perusahaan diperkirakan akan memberi pengumuman baru pemimpin baru akhir Oktober atau awal November nanti.

"Seminar CEO grup yang akan datang, yang dijadwalkan pada 6-8 November, akan menjadi platform resmi pertama bagi kepemimpinan baru, yang akan meletakkan dasar bagi arah strategis SK pada tahun 2026," muatnya.

Hal ini merujuk isyarat Ketua Dewan Supex SK, Chey Chang won, bahwa diskusi mengenai strategi masa depan grup dapat dimulai segera setelah perubahan kepemimpinan difinalisasi. Komentarnya di forum lokal, Forum Ulsan, di bulan September telah memicu spekulasi bahwa perombakan tersebut mungkin terjadi lebih cepat dari jadwal.

Hyundai Motor Group, yang menyesuaikan jajaran kepemimpinannya lebih cepat dari jadwal tahun lalu untuk mengantisipasi masa jabatan kedua pemerintahan Trump, juga sedang mempersiapkan perombakan lainnya pada bulan November. Meskipun terjadi perombakan besar-besaran tahun lalu, grup ini mungkin akan melanjutkan restrukturisasi besar lainnya agar lebih selaras dengan operasinya di AS, sebagai respons meningkatnya risiko tarif dan iklim bisnis di kawasan tersebut.

LG Group, juga akan melakukan hal sama akhir November, setelah rapat laporan bisnisnya. Di tengah meningkatnya ketidakpastian eksternal dan kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan AS, LG berfokus pada restrukturisasi internal.

"Ketua Koo Kwang mo telah menekankan pentingnya meningkatkan daya saing struktural anak perusahaannya, dengan perubahan personel kunci yang diperkirakan akan terjadi, terutama di unit-unit yang sedang kesulitan seperti LG Chem," tambah Korean Herald lagi.

Selain perubahan kepemimpinan, konglomerat-konglomerat ini diperkirakan akan meningkatkan investasi mereka di AS secara signifikan, dengan proyeksi tahun 2026 menunjukkan tingkat yang memecahkan rekor. Fokus baru pada AS ini disorot oleh "pertemuan golf" yang belum pernah terjadi sebelumnya minggu lalu, yang mempertemukan para eksekutif puncak, termasuk Lee Jae-yong dari Samsung dan Presiden Trump, di kawasan Mar-a-Lago.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Awas Resesi! Ekonomi Negara Raksasa Asia Ini Gagal Tumbuh di Q1 2025