Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi bukti gaya kebijakannya yang disebut banyak orang seperti koboi atau ceplas-ceplos ternyata bisa memperbaiki kondisi ekonomi, setelah mengalami tekanan pada pertengahan tahun ini. Gaya koboi yang disebut banyak orang itu, ia tegaskan tak pernah menabrak ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ia mencontohkan, saat memberlakukan kebijakan penempatan dana menganggur pemerintah yang ada di Bank Indonesia (BI) ke lima bank milik negara senilai Rp 200 triliun, tidak menabrak ketentuan kewajiban koordinasi dengan DPR melalui pembentukan APBN perubahan. Sebab, kebijakan itu ia sebut tak mengubah postur APBN, karena hanya memindahkan dana menganggur pemerintah di BI ke sistem perekonomian.
"Itu kan sempat orang ribut, itu kan harusnya mendapatkan persetujuan DPR, karena itu terkait dengan APBN. Tapi yang saya lakukan tidak merubah APBN, saya hanya memindahkan uang saja, itu hanya cash management. Karena ketika cash kebanyakan di bank sentral itu mencekik sistem keuangan kita," kata Purbaya saat rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Jakarta, dikutip Selasa (4/11/2025).
Kebijakan itu pun menurut Purbaya telah membuahkan hasil. Di antaranya ialah menurunkan biaya pinjaman atau kredit perbankan yang selama ini tinggi. Berdasarkan catatan Bank Indonesia, rata-rata tertimbang suku bunga kredit sampai dengan September 2025 masih sebesar 9,04%, turun tipis dari level bulan sebelumnya yang mencapai 9,12%.
"Yang jelas penurunannya kelihatan sekali, ini data baru 2 minggu ya, Oktober saya pikir lebih di dalam lagi turunannya. Yang jelas adalah kebijakan yang kita jalankan itu sudah mulai men-trigger perekonomian, men-trigger penurunan suku bunga di pasar," tegas Purbaya.
Selain itu, dampak dari kebijakan penempatan dana itu ia sebut telah membuat peredaran uang primer di sistem perekonomian meningkat pesat, dari yang selama beberapa bulan terakhir bahkan tak mengalami pertumbuhan sedikit pun. Peredaran uang primer atau M0 yang tak tumbuh menurutnya terbukti telah membuat ekonomi masyarakat tertekan, dan menimbulkan gejolak sosial seperti demonstrasi pada Agustus-September 2025.
Purbaya mengatakan, peredaran uang primer atau base money kini telah mampu tumbuh di atas 13% dan membuat biaya pinjaman atau kredit di sistem keuangan turun dari yang di level 9,12% pada Agustus 2025 menjadi 9,04% pada September 2025. Ia percaya diri, dengan catatan ini masyarakat akan menikmati penciptaan lapangan kerja yang luas ke depannya.
"Sehingga dengan seperti ini saya pikir demo-demo akan jauh berkurang dan mereka akan lebih fokus untuk mungkin mencari kerjaan atau melihat peluang-peluang yang timbul dari pergerakan kita di bidang fiskal yang tadi," tutur Purbaya.
Efek terakhir, yang ia sebut paling ia suka dari hasil penempatan dana menganggur pemerintah di bank dan meningkatkan peredaran uang primer ialah kembali tingginya Indeks Kepercayaan Konsumen kepada Pemerintah atau IKKP yang dibuat oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Purbaya mengungkapkan, IKKP per Oktober 2025 juga mengalami kenaikan dari level 101,5 pada September 2025 atau saat terjadinya gejolak demonstrasi berdarah menjadi ke level 113,3. Lalu, indeks peningkatan daya beli juga ia sebut mengalami kenaikan per Oktober 2025 ke level 96,5 dari bulan sebelumnya hanya 90,5.
"Jadi langkah yang saya lakukan itu seperti gaya-gayaan, tapi bukan untuk gaya-gayaan, kita bisa membalikkan sentimen masyarakat ke kita, ke perekonomian kita, dan ke prospek ekonomi mereka ke depannya," tegas Purbaya.
"Jadi itu seperti kata orang ceplas-ceplos, tapi sebetulnya itu adalah langkah terukur untuk memastikan masyarakat mengerti apa yang kita lakukan dan harapan ke depannya seperti apa. Dan kita injek juga uang ke sistem, sehingga mereka mulai merasakan itu," ungkapnya.
(arj/mij)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]
Next Article Purbaya Gandeng BI, Janji Tak Lagi Cekik Perbankan































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293381/original/080431900_1753328675-___Hai__aku_Yura._Sahabat_kamu_dari_masa_depan__________Itu_hal_pertama_yang_akan_ku_ucap_kalau_bisa_bal__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287215/original/094750200_1752814851-photo-grid_-_2025-07-18T113214.798.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318733/original/009741500_1755495163-Dirgahayu_ke-80_Republik_Indonesia_Semoga_semangat_kemerdekaan_selalu_hadir_dalam_hal-hal_kecil___1_.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313569/original/057794800_1755019430-Blackpink._Custom_Rosso._lalalalisa_m_wore_a_bespoke_Ferrari_creation_by__rocco.iannone_for__bla.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5284474/original/030236600_1752637184-photo-grid_-_2025-07-16T102806.056.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276154/original/050789200_1751946844-Breakfast_in_Paris_with_Schiaparelli______A_morning_touched_by_magic_____Congratulations__danielro.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279598/original/002313700_1752142503-Thai_makeup_kaaaaa__________2_.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5275716/original/057114400_1751896453-WhatsApp_Image_2025-07-07_at_20.50.17__5_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279736/original/029668200_1752156341-photo-grid_-_2025-07-10T205629.188.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308009/original/052161000_1754533006-photo-grid_-_2025-08-07T090553.369.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277050/original/082965900_1751976053-photo-grid_-_2025-07-08T184303.778.jpeg)
