Punya Harta Karun Melimpah, Tapi Maluku Utara Masih 'Tertinggal'

1 day ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda mengungkapkan Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Tak tanggung-tanggung, pada kuartal I 2025 pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 34,6%, tertinggi di Indonesia.

Hal ini menurutnya tak lain karena dipicu melimpahnya "harta karun", khususnya nikel. Maluku Utara merupakan salah satu daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia.

Meski pertumbuhan ekonomi di daerahnya tinggi, namun Sherly mengakui pihaknya masih harus menghadapi sejumlah tantangan dalam mengembangkan provinsi Maluku Utara.

Dia mengatakan, masyarakat Maluku Utara masih 'dihantui' dengan standar hidup yang kurang baik.

Oleh karena itu, pihaknya pun meminta dukungan dari para pelaku usaha dan pemangku kepentingan terkait untuk bisa mengembangkan Maluku Utara di berbagai sektor lainnya, termasuk pertanian, pariwisata, hingga sektor kelautan.

"Apa gunanya pertumbuhan ekonomi jika rakyat Maluku Utara masih hidup dengan standar hidup yang kurang baik?" ujarnya dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Dia menyebutkan, meski wilayah tersebut menyumbang hingga 40% ekspor nikel nasional, namun pihaknya masih memiliki tantangan yang dihadapi, termasuk tantangan fiskal hingga infrastruktur.

"Kami juga memiliki risiko lingkungan, deforestasi dan kehilangan habitat, polusi air di sungai dan wilayah pesisir, emisi udara, paparan logam berat yang mempengaruhi kesehatan, dan degradasi lahan setelah penambangan," paparnya.

Meskipun Maluku Utara memiliki peran dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dirinya ingin hal tersebut tidak hanya bisa mengembangkan sektor industri, namun juga bisa mengembangkan perekonomian masyarakat Maluku Utara.

"Karena apa gunanya pertumbuhan jika tidak mengangkat komunitas kita? Apa gunanya industri yang sedang booming jika ibu-ibu tidak bisa mengakses layanan kesehatan yang lebih baik? Jika anak-anak tidak bisa bersekolah di sekolah yang lebih baik? Jika generasi muda dibiarkan tanpa keterampilan untuk berkembang di tanah mereka sendiri?," tegasnya.

Sehingga, pihaknya ingin menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa memberikan dampak yang positif bagi Maluku Utara.

"Mari kita bangun industri yang bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang tujuan. Bukan hanya tentang hasil, tetapi tentang dampak,"

Dengan begitu, dia mengharapkan dalam kurun waktu 20-30 tahun mendatang, masyarakat Maluku Utara bisa berkembang tidak hanya menjadi petani dan nelayan, namun juga menjadi arsitek hingga pengembang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

"Mereka memiliki banyak pekerjaan yang bisa memberikan kualitas hidup yang lebih baik. Karena pada akhirnya, kita tidak mewarisi bumi dari leluhur kita, kita meminjamnya dari anak-anak kita," tandasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Diperintah Prabowo Genjot Hilirisasi Nikel-Lifting Migas

Next Article Video: Hilirisasi Nikel, Dukung Keberlanjutan & Daya Saing Global

Read Entire Article
Photo View |