Proyek Pengolahan Gas Blok Lemang Diresmikan, Produksi LPG RI Nambah!

2 days ago 6

Jambi, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung baru saja meresmikan proyek Akatara Gas Plant milik Jadestone Energy (Lemang) Pte Ltd, berlokasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Menurut Yuliot, proyek ini akan turut berdampak pada ketahanan energi nasional. Sebab, selain menyalurkan gas untuk pembangkit listrik PLN, proyek Akatara juga memproduksi kondensat dan LPG untuk kebutuhan dalam negeri.

"Dengan adanya kegiatan yang dilakukan di Akatara, berarti ini kita akan mendapatkan 3 bagian, yang pertama adalah mendapatkan gas, ya kemudian LPG-nya jadi kita olah untuk kebutuhan dalam negeri," kata Yuliot dalam acara peresmian, Rabu (16/4/2025).

Lebih lanjut, Yuliot mengatakan bahwa kebutuhan LPG dalam negeri untuk kebutuhan masyarakat setiap tahunnya terus meningkat. Sementara, dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 80 persen berasal dari impor.

"Kalau kita hitung itu beberapa devisa kita keluar yang terkait dengan kebutuhan kita untuk impor LPG ini? Itu mencapai lebih dari Rp 500 triliun rupiah dalam 1 tahun," kata Yuliot.

Di tempat yang sama Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan bahwa proyek Akatara sendiri merupakan proyek pengolahan gas yang dioperasikan oleh Jadestone Energy di Blok Lemang, Jambi.

Pemerintah resmikan proyek pengolahan gas Akatara Gas Plant milik Jadestone Energy di Blok Lemang, Jambi, Rabu (16/4/2025). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)Foto: Pemerintah resmikan proyek pengolahan gas Akatara Gas Plant milik Jadestone Energy di Blok Lemang, Jambi, Rabu (16/4/2025). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Pemerintah resmikan proyek pengolahan gas Akatara Gas Plant milik Jadestone Energy di Blok Lemang, Jambi, Rabu (16/4/2025). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Menurut dia, proyek Akatara sendiri mencakup pembangunan Gas Plant yang dilengkapi dengan LPG Processing Facilities (Akatara Gas Plant Facility), pembangunan Gas Custody Metering Station di titik Tie-In TGI, dan Instalasi pipa 8" 17.2 km (dari AGPF ke Tie-In TGI Pipeline).

"Berdasarkan persetujuan, proyek ini setelah di total sekitar US$ 100 juta. Namun realisasinya sekitar US$ 130 juta per awal. Ini sangat efisien Alhamdulillah," kata dia.

Djoko membeberkan bahwa proyek ini dapat memproduksi gas sebesar 25,7 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), LPG sebesar 185 metrik ton per hari, dan 1.098 barel per hari kondensat.

Sementara itu, komersialisasi produk dari WK Lemang mencakup:

- Gas pipa ke PT PLN Batam (20.5BBtud), via TGI Pipeline, harga gas pipa US$ 5.6 per-MMBTU.

- LPG ke PT Pertamina Patra Niaga (72MT/day) dan ke PT Kimia Yasa (108MT/day), harga CPA-US$9.75/MT.

- Kondensat ke PT Laban Raya Samodra (~1000bpd), harga ICP Akatara Cond. (ICP Senipah Cond. - US$18.64).


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Butuh Investasi Jumbo, Tantangan Garap Cadangan Gas Bumi RI

Next Article Video: Kisah Sukses Pertagas Sepanjang 2024, Bikin Laba Tumbuh 8%

Read Entire Article
Photo View |