Petani bukan lagi Profesi Jadul, Tapi Masa Depan Dunia!

6 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Dulu dianggap pekerjaan kuno, kini profesi petani justru digadang-gadang sebagai karier masa depan. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perubahan iklim, dan kebutuhan pangan yang melonjak, sektor pertanian kembali naik daun dan menawarkan peluang besar bagi generasi muda.

Menurut laporan Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum (WEF), petani dan pekerja pertanian masuk daftar profesi dengan pertumbuhan tertinggi di dunia hingga 2030. Dalam lima tahun ke depan, sektor ini diperkirakan akan membutuhkan tambahan sekitar 35 juta tenaga kerja baru.

Presiden World Farmers' Organisation, Arnold Puech Pays d'Alissac mengingatkan, dunia membutuhkan lebih banyak petani muda karena mayoritas petani yang ada saat ini sudah lansia.

"Banyak petani akan segera pensiun. Ini membuka peluang besar bagi generasi muda," ujarnya dalam wawancara di Forum Ekonomi Dunia di Davos dikutip dari World Economic Forum di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Permintaan pangan global terus meningkat, seiring prediksi populasi dunia yang mencapai puncaknya di angka 10,3 miliar jiwa pada 2080-an. World Resources Institute bahkan memperkirakan dunia harus menutup food gap sebesar 56% pada 2050 agar cukup memberi makan seluruh populasi.

Sayangnya, jalan menuju pertanian modern tak selalu mulus bagi anak muda. d'Alissac menekankan tiga hal penting agar profesi ini makin menarik yakni pelatihan, akses lahan, dan pembiayaan yang terjangkau.

"Petani muda perlu pendampingan dan pelatihan. Mereka juga butuh akses terhadap lahan jangka panjang agar bisa berinvestasi, serta skema pembiayaan yang tidak memberatkan," katanya.

WEF lewat inisiatif "100 Million Farmers" juga mendorong transisi ke pertanian berkelanjutan dan tangguh iklim yang fokus pada perbaikan kualitas tanah dan akses pembiayaan bagi petani kecil.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Photo View |