Petaka Trump Berakhir, Kejatuhan Harga Emas Dimulai Hari Ini

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terus mengalami penurunan yang cukup dalam bersamaan dengan meredanya tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Dilansir dari Refinitiv, harga emas dunia mengalami penurunan pada penutupan perdagangan kemarin (12/5/2025) sebesar 2,72% di angka US$3.233/troy ons.

Sedangkan pada awal perdagangan hari ini, Selasa (13/5/2025) pukul 06:19 WIB, harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,01% ke angka US$3.234.

Harga emas mengalami penurunan tajam pada awal perdagangan hari ini, seiring dengan meningkatnya selera risiko di pasar global setelah adanya sinyal positif dari pembicaraan dagang antara AS dan China. Investor mulai mengalihkan dana dari aset safe haven seperti emas ke aset berisiko yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi.

Apabila dilihat lebih rinci, pada 11 Mei pukul 22:00 WIB, harga emas dunia ambles 1,56% kemudian diikuti dengan keesokan harinya yang turun 1,68% pada pukul 07:00 WIB.

Pembicaraan dagang antara AS dan China yang berlangsung di Jenewa menghasilkan kesepakatan untuk mengurangi tarif secara signifikan selama 90 hari, yang dianggap sebagai langkah besar dalam meredakan ketegangan perdagangan antara kedua negara. Kesepakatan ini mencakup pengurangan tarif AS atas barang-barang China dari 145% menjadi 30%, dan tarif China atas barang-barang AS dari 125% menjadi 10%.

Kendati harga emas dunia mengalami depresiasi, beberapa analis menyarankan agar investor tidak terburu-buru menjual emas. Meskipun ketegangan perdagangan mereda, ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang berkelanjutan, serta dukungan dari pembelian bank sentral, minat investor global, potensi inflasi, dapat terus mendukung harga emas dalam jangka panjang.

Pelemahan harga emas dunia juga terjadi bersamaan dengan menguatnya indeks dolar AS (DXY) sebesar 1,44% pada hari kemarin serta kenaikan imbal hasil US Treasury, , yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Photo View |