Perintah Prabowo, Airlangga dan Rosan Urus Utang Kereta Cepat Whoosh

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi buka suara mengenai polemik restrukturisasi utang Whoosh atau kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.

Prasetyo mengatakan permasalahan Whoosh sudah dibahas dalam salah satu Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya salah satu opsi yang dibahas, pemerintah akan meminta pelonggaran pembayaran hutang kepada pihak China.

"Kemarin di bahas. Kemudian pak Airlangga (Menko Perekonomian), Menteri Keuangan (Purbaya Yudhi Sadewa), CEO Danantara (Rosan Roeslani), diminta seperti yang sampaikan, menghitung lagi detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian dari skenario terbaik," kata Prasetyo, di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Prasetyo menegaskan bahwa penyediaan transportasi publik seperti Whoosh memang sudah menjadi kewajiban pemerintah. Termasuk jenis transportasi lain seperti kereta api, non kereta api cepat, juga transportasi bus, kapal dan lainnya.

"Semua sedang kita coba perbaiki," kata Prasetyo.

Sebelumnya, pihak China juga sudah memberikan lampu hijau untuk membantu Indonesia mengatasi krisis keuangan Whoosh yang menelan biaya hingga US$ 7,27 miliar atau sekitar Rp 117,3 triliun.

Dalam konferensi pers di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyampaikan bahwa negaranya siap berkolaborasi dengan Indonesia untuk menjaga keberlanjutan operasional Whoosh.

"China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk memastikan pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung berjalan optimal. Proyek ini diharapkan terus mendorong pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia, serta memperkuat konektivitas kawasan," ujar Guo, seperti dikutip media outlet Caliber.az, Minggu (26/10/2025).

Tawaran tersebut memperlihatkan komitmen China menjaga reputasi proyek unggulan BRI di Asia Tenggara. Pemerintah Indonesia, melalui Danantara, disebut akan menuntaskan rencana restrukturisasi utang Whoosh sebelum akhir tahun ini.

Kemudian Danantara juga akan mengirimkan tim untuk melakukan negosiasi.

COO Danantara Dony Oskaria mengatakan negosiasi ini harus dijalankan karena proses pembahasan restrukturisasi yang belum selesai penuh. Menurut Dony, masih ada bahasan terkait pembayaran suku bunga hingga mata uang yang akan digunakan untuk pembayaran utangnya.

"Kami akan berangkat lagi juga untuk menegosiasikan mengenai term daripada pinjaman ini. Ini menjadi point of negosiasi kita. kan berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, kemudian juga ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan," ujarnya beberapa waktu lalu.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Luhut Turun Tangan Bereskan Utang Whoosh, Tunggu Restu Prabowo

Read Entire Article
Photo View |