Perang Dagang Makin Panas, China Ngamuk ke AS-Beri Peringatan

1 day ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China makin panas. Di tengah pemberitaan bahwa akan ada pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, Beijing mengeluarkan pernyataan yang mengecam Washington.

China tak terima dengan klaim AS, bahwa negara itu telah melanggar kesepakatan tarif. Ini merujuk kesepakatan di Jenewa Swiss bulan lalu, di mana kedua negara sepakat memangkas tarif impor yang sangat tinggi satu sama lain, selama 90 hari setelah pembicaraan.

Pernyataan pelanggaran sendiri keluar dari mulut Trump yang mengatakan China "benar-benar melanggar" kesepakatan namun tak memberikan rincian. Minggu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick juga menunjuk China "memperlambat" perjanjian tersebut dalam komentarnya kepada "Fox News Sunday".

Pejabat AS kemudian mengatakan mereka frustrasi dengan apa yang mereka lihat sebagai penundaan persetujuan lisensi ekspor untuk tanah jarang (rare earth) dan elemen lain oleh China. Ini dibutuhkan untuk membuat mobil dan chip.

"China dengan tegas menolak tuduhan yang tidak masuk akal ini," kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan, dikutip Selasa (3/6/2025).

"Amerika telah membuat tuduhan palsu dan secara tidak masuk akal menuduh China melanggar konsensus, yang sangat bertentangan dengan fakta," tegasnya lagi.

China pun mengatakan negaranya telah bersikap tegas dalam melindungi hak dan kepentingannya, serta tulus dalam melaksanakan konsensus. Diutarakan China bahwa Washington-lah yang "telah secara berturut-turut memperkenalkan sejumlah tindakan pembatasan diskriminatif terhadap China" sejak perundingan Jenewa.

"Salah satunya kontrol ekspor pada chip kecerdasan buatan, pembatasan penjualan perangkat lunak desain chip, dan pencabutan visa pelajar China di Amerika Serikat," kata kementerian lagi.

"Kami mendesak AS untuk menemui China di tengah jalan, segera memperbaiki tindakannya yang salah, dan bersama-sama menegakkan konsensus dari perundingan perdagangan Jenewa," tambah kementerian.

"Jika tidak, China akan terus dengan tegas mengambil tindakan yang kuat untuk menegakkan hak dan kepentingannya yang sah," warning China lagi.

Pembicaraan Trump dan Xi Jinping

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent berupaya meredakan tekanan. Ia mengatakan kedua pihak akan mengatur panggilan telepon antara kepala Trump dan Xi Jinoing untuk menyelesaikan perbedaan mereka.

"Saya yakin... ini akan diselesaikan... dalam panggilan telepon antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping," kata Bessent di acara "Face the Nation" di media lokal CBS.

"Saya yakin kita akan segera melihat sesuatu," ujarnya

Namun, ia menambahkan bahwa China memang telah menahan beberapa produk yang mereka setujui untuk dirilis. Salah satunya logam tanah jarang.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Eksportir Kepiting Incar Eropa Saat Trump "Sibuk" Perang Dagang

Next Article Video: Perang Dagang Memanas, AS Vs China Masuki Babak Baru

Read Entire Article
Photo View |