Penipu Cinta 'Tinder Swindler' Simon Leviev Ditangkap di Georgia

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Simon Leviev, penipu kawakan asal Israel yang sempat menjadi sorotan dunia lewat dokumenter populer Netflix The Tinder Swindler (2022), ditangkap di Georgia.

Melansir BBC International, Kementerian Dalam Negeri Georgia menyebut Leviev, yang memiliki nama asli Shimon Yehuda Hayut, ditahan di Bandara Batumi, Georgia barat daya, atas permintaan Interpol. Namun pihak berwenang belum memberikan rincian alasan penangkapan pria berusia 34 tahun itu.

Leviev dikenal setelah dokumenter investigasi Netflix mengungkap praktik penipuan asmara (romance scam) dan kejahatan finansial yang ditaksir mencapai US$10 juta (Rp150 miliar). Ia diduga menyamar sebagai pewaris kaya dari pengusaha berlian melalui aplikasi kencan Tinder, lalu memperdaya sejumlah perempuan agar meminjamkan uang dalam jumlah besar yang tak pernah ia kembalikan.

Antara 2017 hingga 2019, Leviev menjalankan modus catfishing dengan menciptakan persona palsu. Ia menggoda korban dengan gaya hidup mewah seperti jet pribadi dan liburan glamor untuk mendapatkan kepercayaan. Setelah itu, ia mengaku sedang diburu "musuh-musuhnya" dan meminta korban mengirim uang dalam jumlah besar, sebelum memutus kontak.

Salah satu korban, Cecilie Fjellhøy, mengaku memberikan lebih dari US$270 ribu (sekitar Rp4,4 miliar) sepanjang hubungan mereka. Pada 2024, seorang korban lain, Iren Tranov, juga menggugat Leviev di Israel senilai 414.000 shekel (Rp1,6 miliar) karena pinjaman yang tak pernah dibayar.

Ini bukan pertama kalinya Leviev berhadapan dengan hukum. Pada 2019, ia sudah divonis bersalah atas empat tuduhan penipuan dalam kasus terpisah dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara. Namun ia hanya menjalani masa tahanan lima bulan sebelum bebas.

Kepada media Israel Ynet, pengacaranya mengatakan Leviev sebenarnya bebas bepergian ke seluruh dunia. "Saya berbicara dengannya pagi ini setelah dia ditahan, tapi kami belum tahu alasannya," ujarnya.

Selain penipuan, Leviev juga menghadapi tuduhan kekerasan dari mantan kekasihnya, Kate Konlin. Konlin mengaku pernah mengalami pelecehan emosional hingga didorong Leviev dalam sebuah pertengkaran, yang membuat kakinya terluka. Ia kemudian melapor ke polisi. Leviev membantah tuduhan tersebut dan menegaskan tidak pernah menyakiti perempuan secara fisik.

Dokumenter The Tinder Swindler menjadi salah satu yang paling populer di platform streaming tersebut, bahkan tercatat sebagai film dokumenter Netflix paling banyak ditonton di 90 negara saat dirilis pada Februari 2022.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Photo View |