Jakarta, CNBC Indonesia - Liburan sekolah sudah selesai dan Tahun Ajaran Baru juga sudah dimulai. Momen libur sekolah yang biasanya berlangsung sekitar 2 pekan atau lebih ini biasanya jadi momen andalan pelaku usaha di sektor pariwisata untuk mendulang cuan.
Namun sayangnya hal itu diakui tidak terjadi di Jakarta.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengungkapkan, geliat sektor perhotelan masih belum terdorong meski ada liburan sekolah sejak akhir bulan Juni lalu.
"Orang Jakarta kalau libur justru pergi ke luar daerah, jadi okupansi gak ngangkat juga. Sedangkan yang daerah belum tentu datang ke Jakarta untuk liburan, bisa jadi pergi ke kota wisata lain," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/7/2025).
Karenanya pelaku usaha perhotelan di Jakarta harus berputar otak untuk tetap bisa bertahan di tengah kondisi sulit ini. Padahal untuk menekan biaya, langkah efisiensi di dalam operasional juga sudah berjalan.
"Seharusnya libur Lebaran bisa jadi momentum, tapi ternyata belum kelihatan juga dampaknya, jadi harus pintar-pintar buat promosi dan lainnya," ujar Iwantono.
Apalagi kondisi hotel di Jakarta sudah berdarah-darah usai pengetatan atau efisiensi dari pemerintah, di mana agenda maupun rapat dari pemerintahan sudah tidak lagi digelar di hotel. Imbasnya hampir 100% hotel di Jakarta terkena guncangan penurunan okupansi.
"Hotel bintang 1, 2 atau 3 ini lebih struggle dibandingkan hotel bintang yang di atasnya, tapi okupansi macam-macam, yang jelas belum membaik," kata Iwantono.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memberikan pemotongan pajak barang dan jasa tertentu (PJBT) perhotelan sebesar 50% selama dua bulan pertama, dilanjutkan dengan pengurangan sebesar 20% pada dua bulan berikutnya.
Iwantono menyambut baik kebijakan tersebut, namun yang bisa mendorong tetap pada sisi permintaan.
"Saya sudah ketemu juga dengan Gubernur Jakarta Pak Pram, dan langsung menyampaikan terima kasih karena membantu pajaknya jadi lebih ringan. Hanya saja kuncinya tetap di demand-nya ini belum tumbuh," ujar Iwantono.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Booking Hotel Sepi-Okupansi Jeblok Cuma 20%, Pengusaha Curhat Begini