PBB Ungkap Kondisi Terkini Myanmar Usai Dihantam Gempa Dahsyat 7,7 M

2 days ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya tanggap darurat gempa bumi mematikan 7,7 M di Myanmar terkendala kurangnya pasokan medis. Demikian laporan badan kemanusiaan PBB, OCHA, sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (29/3/2025).

"Seiring dengan bencana yang terjadi, diperlukan bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk mendukung mereka yang terkena dampak," demikian laporan OCHA.

"Kekurangan pasokan medis yang parah menghambat upaya tanggap darurat, termasuk kantong darah, obat-obatan hingga tenda untuk petugas kesehatan."

OCHA menyatakan, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang ada telah mengalami kerusakan parah bahkan hancur.

"Gangguan telekomunikasi dan internet menghambat komunikasi dan operasi kemanusiaan. Jalan yang rusak dan puing-puing menghalangi akses kemanusiaan dan mempersulit assessment kebutuhan upaya tanggap darurat," demikian laporan OCHA.

Menurut OCHA, upaya koordinasi sedang dilakukan demi meningkatkan respons darurat. Apalagi, gempa bumi telah menyebabkan kerusakan rumah yang meluas dan kerusakan parah pada infrastruktur penting.

"Ribuah orang menghabiskan malam di jalan atau ruang terbuka karena kerusakan dan kehancuran rumah, takut terhadap gempa susulan," demikian laporan OCHA.

Masih menurut laporan OCHA, rumah sakit di Mandalay, Magway, dan ibu kota Myanmar Naypyidaw, "berjuang keras untuk mengatasi korban yang terluka". Di bagian selatan negara bagian Shan, masyarakat membutuhkan pakaian, selimut, hingga makanan.

Dalam pernyataan itu, OCHA menyampaikan konvoi 17 truk kargo berisi bantuan dari China diperkirakan akan tiba esok. Bantuan itu berupa tempat penampungan hingga pasokan medis.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Di Lokasi Gempa, Junta Myanmar Minta Bantuan & Sumbangan Global

Next Article Potret Mencekam Gempa Bumi M 7,7 Guncang Myanmar, Gedung Roboh

Read Entire Article
Photo View |