Panas! Sebut-Sebut Nuklir, PM India Modi Beri Ultimatum ke Pakistan

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi memberikan ultimatum kepada Pakistan, Senin (12/5/2025). Hal ini terjadi saat hubungan kedua negara masih memanas pascapenembakan di Pahalgam Kashmir India akhir bulan lalu yang menewaskan 26 orang yang akhirnya juga memicu serangan militer Delhi ke wilayah Islamabad.

Dalam pidato publik pertamanya kepada bangsa beberapa hari setelah New Delhi meluncurkan Operasi Sindoor terhadap target-target di Pakistan, yang dituduhnya mendukung terorisme lintas batas, Modi menyoroti perubahan dalam kebijakan keamanan New Delhi. Menurutnya, Delhi tak akan membedakan antara teror dan sponsor negaranya.

"Operasi Sindoor adalah kebijakan India melawan terorisme. Operasi Sindoor telah mengukir tolok ukur baru dalam perang kita melawan terorisme dan telah menetapkan parameter baru dan normal baru," katanya.

Tak hanya itu, Modi juga secara khusus mengalamatkan ancaman serangan nuklir yang sempat dialamatkan sejumlah pejabat Pakistan. Menurutnya, India juga dapat menanggapi serangan itu dengan senjata berbahaya yang juga dimiliki militer Negeri Hindustan.

"Kami akan memberikan tanggapan yang tepat sesuai dengan ketentuan kami saja. Kami akan mengambil tindakan tegas di setiap tempat dari mana akar terorisme muncul," tambahnya.

Modi juga menuturkan bahwa pihaknya menghancurkan kamp-kamp teror yang didirikan di jantung Pakistan. Menurutnya, India akan terus memantau situasi dan menganalisa penolakan Pakistan terhadap klaim bahwa negara itu mensponsori terorisme.

"Oleh karena itu, ketika Pakistan mengajukan banding dan mengatakan bahwa mereka tidak akan terlibat dalam segala jenis kegiatan teror atau tindakan militer yang nekat, India mempertimbangkannya. Dan saya ulangi lagi, kami baru saja menangguhkan tindakan pembalasan kami terhadap kamp-kamp teror dan militer Pakistan," ujarnya.

India dan Pakistan, yang sama-sama memiliki senjata nuklir, telah saling serang dalam lima hari terakhir, menyusul serangan teroris di Pahalgam di wilayah persatuan India, Jammu dan Kashmir, yang menewaskan 26 orang, sebagian besar turis. Setelah serangan itu, Modi memerintahkan militer untuk menanggapi setiap "provokasi" dari Pakistan.

Militer India sebelumnya menyatakan bahwa mereka telah melenyapkan sekitar 100 teroris dan 40 personel keamanan Pakistan dan menghancurkan 11 pangkalan udara di Pakistan, dengan kerusakan signifikan yang ditimbulkan pada kemampuan militer negara tersebut.

Beberapa minggu kemudian, pada 7 Mei, India melancarkan Operasi Sindoor, menyerang sembilan kota di Pakistan, termasuk lokasi di Bahawalpur, Muridke, dan Muzaffarabad, yang diyakini menjadi tempat tinggal kamp-kamp teroris. Hal ini memicu tanggapan dari Islamabad, yang melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal ke lokasi militer India.

Kedua negara mengklaim telah mencapai tujuan militer mereka, sementara saling menuduh menargetkan warga sipil, dengan kematian dilaporkan di kedua belah pihak. Pada hari Sabtu, kedua negara mengumumkan gencatan senjata.

Pada Senin, Direktur Jenderal Operasi Militer kedua negara mengadakan pembicaraan dan membahas komitmen mereka berdasarkan gencatan senjata. Disepakati pula bahwa kedua pihak akan mempertimbangkan langkah-langkah segera untuk memastikan pengurangan pasukan dari perbatasan dan wilayah terdepan.


(tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: India Vs Pakistan Memanas, Dari Sengketa Lama ke Ancaman Baru

Next Article Di Ambang Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Nuklir India Vs Pakistan

Read Entire Article
Photo View |