Palantir Bakal Jadi Saham US$ 1 T, Apa Gara-gara Perang?

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Palantir diprediksi bisa naik empat kali lipat menuju market cap US$ 1 triliun dalam lima tahun.

Menariknya saham ini sudah terbang lebih dari 50% sejak awal tahun, ditambah juga dengan pergerakan tahun lalu yang moncer, melesat lebih dari 340%.

Adapun, nilai fantastis market cap itu setara nyaris empat kali lipat-nya dari posisi kapitalisasi pasar saat ini di US$ 276,82 miliar dari harga saham per Jumat pekan lalu (9/5/2025) di US$ 117,30 per lembar.

Palantir Technologies, yang awalnya dikenal karena menyediakan perangkat lunak analitik untuk lembaga pertahanan AS, kini sukses mengembangkan bisnisnya ke sektor komersial lewat platform Artificial Intelligence Platform (AIP).

Platform ini membantu pelanggan menekan biaya dan meningkatkan produktivitas, sehingga permintaannya melonjak.

Pada kuartal pertama tahun ini, Palantir membukukan kontrak baru senilai $1,5 miliar, menaikkan total nilai kontrak tersisa menjadi hampir $6 miliar, naik 45% dari tahun lalu. Pendapatan dan laba juga tumbuh kuat, dengan laba per saham naik 62%.

Manajemen menaikkan proyeksi pendapatan 2025 menjadi $3,9 miliar. Jika tren pertumbuhan 40% per tahun berlanjut, pendapatan bisa mencapai $21 miliar pada 2030.

Meski valuasi saat ini tinggi, Palantir berpotensi mencapai kapitalisasi pasar $1 triliun dalam lima tahun, berkat posisinya sebagai pemimpin pasar AI dan pertumbuhan bisnis yang agresif.

Prospek AIP di Palantir

AIP memungkinkan pelanggan Palantir untuk mengintegrasikan model bahasa besar (large language models) dan aplikasi AI lainnya ke dalam operasional bisnis mereka dengan cara yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.

Ini sebabnya mengapa perusahaan ini tidak hanya menarik pelanggan baru untuk solusi tersebut, tetapi juga mendapatkan lebih banyak bisnis dari pelanggan lama mereka.

Palantir menggambarkan beberapa contoh bagaimana pelanggan menggunakan AIP untuk meningkatkan produktivitas. Jadi, tidak jika nilai kontrak yang dibukukan Palantir pada kuartal pertama mengalami peningkatan 66% secara tahunan.

Secara spesifik, Palantir membukukan kontrak baru senilai $1,5 miliar, yang membawa total nilai kesepakatan yang tersisa (Remaining Deal Value/RDV) menjadi hampir $6 miliar, naik 45% dibandingkan tahun sebelumnya. (RDV mengacu pada total nilai pendapatan yang belum diakui dari kontrak yang telah ditandatangani perusahaan.)

Perlu dicatat bahwa baik RDV maupun total nilai kontrak yang dibukukan oleh Palantir pada kuartal terakhir melebihi pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 39% secara tahunan.

Inilah alasan utama mengapa pertumbuhan perusahaan terus mengalami percepatan dalam beberapa kuartal terakhir. Berkat AI, palantir berhasil memenangkan kontrak baru dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pemenuhannya. 

Selain itu, unit ekonomi perusahaan sangat kuat karena mendapatkan volume bisnis yang semakin besar dari basis pelanggan yang sudah ada. Inilah alasan laba penyesuaian Palantir meningkat tajam sebesar 62% secara tahunan menjadi $0,13 per saham.

Permintaan yang tinggi terhadap solusi perangkat lunak AI Palantir juga mendorong manajemen untuk meningkatkan proyeksi pendapatan tahun 2025 menjadi hampir $3,9 miliar dari estimasi sebelumnya sekitar $3,75 miliar. Jika proyeksi baru ini tercapai, maka pendapatan perusahaan akan naik 36% dibandingkan tahun 2024. 

Prospek Palantir Jadi Perusahaan US$ 1 Triliun

Pada tahun lalu, firma riset pasar IDC memperkirakan bahwa pasar platform perangkat lunak AI ini akan tumbuh dengan laju tahunan hampir 41% hingga 2028 menjadi $153 miliar.

Namun, target ini kemudian tercapai bahkan jauh lebih tinggi.

Palantir berhasil meraih kontrak baru dan meningkatkan pendapatannya lebih cepat dari ekspektasi pasar.

Jika asumsinya pendapatan Palantir bisa naik 40% per tahun selama lima tahun ke depan, berdasarkan data 2025 yang disetahunkan, maka pendapatan akan naik sampai hampir US$ 21 miliar pada 2030 mendatang.

Sebagai catatan, saham Palantir saat ini dihargai 87 kali price to sales (P/S). Jika rasio ini turun menjadi 50 dalam lima tahun ke depan, maka kapitalisasi pasar diproyeksi bisa mencapai US$ 1 triliun.

Saat ini Palantir dikenal sebagai pemimpin pasar di platfrom perangkat lunak AI dan seharusnya ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan valuasi premium dalam jangka panjang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Photo View |