Pakar Ungkap 9 Tanda Orang Tua yang Anaknya Bakal Sukses Besar

4 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap orang tua jelas menginginkan anaknya sukses dan memiliki kepribadian positif pada masa depan. Lantas, apakah Anda termasuk orang tua yang memiliki ciri-ciri bahwa anaknya akan sukses menurut para pakar?

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa ciri khas dalam pola asuh orang tua yang berpeluang dapat memprediksi kesuksesan anak-anak di kemudian hari.

Melansir laman Woman's Day, para ilmuwan menyebut bahwa sebagian besar kesuksesan seorang anak bergantung pada pola didik dan pengasuhan orang tua sejak usia dini.

Salah satu penelitian terkait perkembangan anak-anak dilakukan oleh Pennsylvania State University dan Duke University. Kedua universitas tersebut melibatkan lebih dari 700 anak-anak di Amerika Serikat. Dari penelitian tersebut, mereka menemukan adanya hubungan signifikan antara keterampilan sosial anak-anak saat di taman kanak-kanak dan kesuksesan mereka dalam dua dekade kemudian.

Anak-anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik, seperti mampu bekerja sama dengan teman-teman tanpa diminta dan mau membantu orang lain, cenderung lebih berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan tetap pada usia 25 tahun.

Secara lengkap, hasil dari penelitian ini menekankan bahwa kemampuan sosial dan emosional anak adalah kunci penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.

Pola asuh orang tua yang berpengaruh pada kesuksesan anak

Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan kesuksesan anak. Nah, berikut ciri-ciri pola asuh orang tua yang memiliki potensi anaknya akan sukses:

1. Membangun Kepercayaan Diri Anak Lewat Usaha

Ketimbang hanya memberi pujian kosong seperti "kamu istimewa," orang tua yang efektif justru mengaitkan prestasi anak dengan usaha dan proses. Anak yang percaya bahwa keberhasilan datang dari kerja keras akan lebih tahan banting saat menghadapi kegagalan.

Kepercayaan diri akan terbentuk ketika anak-anak berhasil melewati rintangan, menemukan solusi, dan bangkit kembali setelah kegagalan.

2. Mengajarkan Empati Sejak Dini

Orang tua yang mengajarkan anak untuk memahami perasaan orang lain, baik lewat diskusi, contoh, atau rutinitas harian membantu anak membangun kecerdasan emosional yang kuat. Empati terbukti menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan sosial dan profesional.

3. Terlibat dalam Waktu Bermain Anak

Bermain dengan anak-anak di sini bukan hanya tentang mengajak mereka bermain di luar rumah ya, tapi orang tua juga melibatkan diri dalam permainan anak. Para ahli dan psikolog anak menyebutkan bahwa keterlibatan orang tua dalam bermain dengan anak dapat meningkatkan kesejahteraan mental mereka.

Kontak mata, tawa, dan perhatian yang tulus dari orang tua saat bermain akan memperkuat ikatan emosional dan meningkatkan hormon kebahagiaan seperti oksitosin, yang mendukung tumbuh kembang mental anak.

4. Menghindari Konflik yang Merusak

Penelitian di New York menunjukkan, remaja yang memiliki hubungan yang hangat dan penuh kasih dengan orang tua mereka, terutama ibu, lebih kecil kemungkinannya untuk terjerumus dalam hubungan yang penuh kekerasan.

Orang tua yang menciptakan lingkungan rumah yang hangat dan minim konflik, terutama di hadapan anak, lebih mungkin membesarkan anak yang stabil secara emosional. Lingkungan yang tenang membantu anak tumbuh percaya diri dan punya kontrol diri yang baik.

5. Menjaga Pola Tidur Anak

Dikutip dari Times of India, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi perkembangan anak. Anak-anak yang tidak cukup tidur cenderung tertinggal dalam pembelajaran, kurang bersemangat untuk belajar, atau bahkan berisiko terkena masalah kesehatan jangka panjang.

Kualitas tidur yang baik berperan penting dalam perkembangan otak dan emosi. Orang tua yang konsisten membentuk rutinitas tidur yang sehat membantu anak lebih fokus, kreatif, dan siap belajar.

6. Membatasi Waktu Layar (Screen Time)

Penelitian dari jurnal American Academy of Pediatrics menunjukkan, anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu bermain gadget memiliki perkembangan otak yang lebih lambat, jika dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit terpapar gadget.

Paparan gadget yang berlebihan terbukti menghambat perkembangan kognitif anak. Orang tua yang menetapkan batas waktu dan mengganti waktu layar dengan interaksi nyata punya peluang lebih besar mendidik anak yang lebih aktif, cerdas, dan sosial.

7. Menghargai Proses, Bukan Hanya Hasil

Penting bagi orang tua untuk menghargai usaha anak-anak, bukan hanya hasil akhir. Menurut psikolog dari Stanford University, Carol Dweck, ada dua jenis pola pikir yang perlu dipahami oleh orang tua.

Pertama, pola pikir tetap (fixed mindset) yang menganggap bahwa kecerdasan dan kemampuan adalah sifat yang tetap. Yang kedua adalah pola pikir berkembang (growth mindset), yang melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

8. Menanamkan Optimisme dalam Diri Anak

Orang tua yang melatih anak berpikir positif saat menghadapi tantangan membantu membentuk karakter tangguh. Anak akan belajar bahwa masalah adalah hal sementara, bukan hambatan permanen.

9. Menjadi Teladan Nyata

Anak cenderung meniru orang tuanya. Maka, orang tua yang menunjukkan tanggung jawab, konsistensi, dan kepedulian akan menciptakan anak yang berperilaku serupa. Memberi contoh lebih berpengaruh daripada memberi nasihat.

Penelitian dari Pennsylvania State University dan Duke University memperkuat daftar ini. Dalam studi terhadap 700 anak TK di AS, ditemukan, anak yang punya kemampuan sosial tinggi sejak kecil cenderung sukses secara akademik dan karier di usia dewasa.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakar Ungkap 9 Tanda Orang Tua yang Anaknya Bakal Sukses Besar

Read Entire Article
Photo View |