Jakarta, CNBC Indonesia - Israel telah melancarkan serangan darat di Kota Gaza, Palestina. Ini menyusul bombardir udara intensif selama berminggu-minggu yang telah meratakan blok-blok apartemen dan memaksa banyak warga Palestina mengungsi.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan pada Selasa (16/9/2025) bahwa "Gaza terbakar" setelah serangan udara semalaman menghantam kota tersebut.
Militer Israel mendesak warga sipil untuk meninggalkan wilayah itu sebelum pasukan darat dikerahkan lebih lanjut. Meskipun puluhan ribu orang telah melarikan diri, ratusan ribu lainnya dilaporkan masih terjebak. Hamas, di sisi lain, mengimbau penduduk untuk tetap tinggal.
Serangan ini merupakan eskalasi signifikan dari kampanye militer Israel yang bertujuan untuk melenyapkan Hamas. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pasukan Israel telah "melancarkan operasi signifikan di Gaza."
Saksi mata di Kota Gaza melaporkan "pengeboman tanpa henti" yang meratakan seluruh bangunan tempat tinggal dan membuat banyak orang terperangkap di bawah reruntuhan.
"Kami bisa mendengar jeritan mereka," kata Ahmed Ghazal, seorang warga berusia 25 tahun kepada AFP.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 64.900 orang, sebagian besar warga sipil, telah terbunuh sejak Israel memulai kampanye pembalasannya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas tersebut menewaskan 1.219 orang di Israel dan menyandera 251 orang.
Pasukan Israel kini dilaporkan bergerak mendekati pusat dan barat Kota Gaza, tempat sebagian besar pengungsi mencari perlindungan.
Banyak warga sipil mengatakan mereka tidak dapat pergi, dengan alasan kurangnya keamanan atau ruang di wilayah selatan, yang telah ditetapkan Israel sebagai "zona kemanusiaan". Sementara itu, sebagian lainnya mengatakan mereka tidak mampu untuk pindah.
Serangan terbaru ini terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menjanjikan dukungan penuh kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk ofensif militer pelumpuhan Hamas ini.
Sementara itu, di tengah meningkatnya kekerasan, para pemimpin Arab dan Islam bertemu di Qatar untuk menekan Israel agar menghentikan rencananya.
Militer Israel menyatakan telah melakukan lima gelombang serangan udara di Kota Gaza selama seminggu terakhir, mengenai lebih dari 500 target. Hamas mengklaim pasukan Israel telah menghancurkan sedikitnya 1.600 bangunan tempat tinggal dan 13.000 tenda sejak 11 Agustus.
Di sisi lain, media Palestina melaporkan bahwa tank-tank Israel telah bergerak ke Kota Gaza pada Senin malam.
Adapun komunitas internasional terus menyuarakan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza, dengan seruan untuk gencatan senjata segera dan perlindungan bagi warga sipil.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Siapa Marwan al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza-Dibunuh Israel?