Muncul Masalah, Nasib Target 80.000 Koperasi Desa Merah Putih Terancam

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah untuk membentuk 80.000 Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia menghadapi tantangan serius. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Yandri Susanto menyebut banyak desa tidak memiliki lahan atau bangunan yang memadai untuk mendukung kegiatan koperasi tersebut.

Yandri menyampaikan, salah satu kendala utama adalah ketiadaan tanah milik desa yang bisa dimanfaatkan. Karena itu, ia mendorong para kepala desa agar mencari solusi kreatif.

"Jadi mohon nanti para kepala desa cari solusi yang terbaik. Apakah ada bangunan yang bisa dirubah menjadi gudang atau sewa tanah atau lain sebagainya," kata Yandri dalam Sosialisasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di kantor Kemenko Pangan, Senin (14/4/2025).

Yandri juga menyebut kegiatan usaha koperasi tidak harus dipusatkan di satu lokasi. Unit usaha seperti simpan pinjam, apotek, logistik, penyediaan sembako, klinik, hingga cold storage bisa dijalankan di lokasi terpisah, selama masih berada dalam wilayah desa atau sekitarnya.

"Kalau tidak ada cukup lahan, pelayanan kesehatan bisa dilakukan di Posyandu. Gudangnya bisa di tempat lain, cold storage juga di tempat terpisah. Tidak harus semua dalam satu lokasi," jelasnya.

Lebih jauh, ia juga menyoroti tantangan lain, yakni desa yang berada di kawasan hutan. Karena pembangunan menggunakan dana APBN dan APBD, maka koperasi tidak boleh berdiri di atas tanah hutan negara. Untuk mengatasi ini, Kemendes akan berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan ATR/BPN agar tidak terjadi masalah hukum ke depannya.

Selain itu, Yandri membuka opsi kerja sama antardesa. Jika ada desa yang tidak memiliki lahan atau fasilitas, mereka bisa bergabung dengan desa tetangga dalam pembentukan koperasi bersama.

"Desa A, B, dan C bisa membentuk satu koperasi bersama jika diperlukan. Tapi pastikan musyawarah desa dilakukan bersama-sama, bukan terpisah," pungkasnya.

(dce)

Next Article Libas Tengkulak, Pemerintah Percepat Pembentukan Koperasi Desa