Maruarar Mau Resmikan 50 Ribu Rumah Subsidi di Desember, Ini Lokasinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir tahun, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait atau yang kerap dipanggil Ara menyatakan tekad untuk segera meresmikan 50 ribu unit rumah subsidi dalam waktu dekat sebagai bagian dari upaya pemenuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Doakan mudah-mudahan Desember, kami harus doa, kerja keras, karena kita bertekad untuk Desember nanti, tahun ini ya, nggak sampai 3 bulan lagi 50 ribu rumah subsidi, ya makanya ekosistemnya harus kompak," ujar Ara dalam Property Point CNBC Indonesia dikutip Jumat (7/11/2025).

Ia menekankan pentingnya penyebaran pembangunan ke seluruh pelosok Indonesia, khususnya di lokasi-terpencil dan wilayah luar Jawa. Banyak daerah yang berada di wilayah ujung Indonesia juga ikut tersenruh.

"Saya pilih sengaja di empat titik yang paling ujung-ujung lah. Ada di Aceh, kemudian di Papua, kemudian di Maluku Utara, sama di NTT. Karena kita harus melayani semua masyarakat berpenghasilan rendah. Makanya kita terus dorong pengembangnya ada di semua daerah ya. Sehingga bisa mengakomodir untuk kalau ada yang mau," ungkapnya.

Sebelumnya, program ini telah direncanakan secara luas dengan mencakup 100 titik pembangunan sebagai bagian dari persiapan massif menjelang penargetan akhir tahun.

"Nah itu pasti persiapannya lebih baik lagi lah, lebih matang lagi. Terus masuk ke Sumatera Utara. Besok kita ke Sumatera Utara, besok udah berangkat dan kita juga dorong habis itu kita ke Jawa Timur, Kalimantan Barat. Kalau tidak salah ada Sumatera Barat juga ya. Jadi kita memang masih kasih semangat dan penyerapan tadi dan menyinergikan antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, pengembang, perbankan, dan masyarakat konsumen itu sendiri," kata Ara.

Keberhasilan program perumahan rakyat sangat tergantung pada sinergi lintas sektor, mulai dari pengembang, perbankan, pemerintah hingga masyarakat serta penyelesaian hambatan regulasi di lapangan.

"Jadi pengembang juga penting sekali, perbankan penting sekali, kemudian rakyatnya juga sangat penting sekali. Dan pemerintahnya tadi yang mengeluarkan regulasi. Dan kadang terus terang masih kurang sinkron di lapangannya," katanya.

Menyadari tantangan yang masih muncul di lapangan, ia menegaskan bahwa dialog dan komunikasi antara pihak-terkait menjadi kunci untuk menuntaskan hambatan.

"Jadi kita masih ajak dialog baik-baik, ajak ngobrol supaya masalah-masalah bisa diselesaikan ya di lapangan. Saya pikir aturan juga masih dengan pendekatan yang baik lah, ajak ngobrol, komunikasi yang baik. Banyak kok masalah itu bisa dengan cara ya mesti aware, mesti mufakat, cari solusi bisa kita selesaikan," sebut Ara.

(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kata Menteri Ara Soal Ukuran Rumah Subsidi Yang Diperkecil