Kasus Flu di Malaysia Melonjak 7 Kali Lipat, Sekolah Ditutup

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia tengah menghadapi lonjakan besar kasus flu dengan jumlah klaster Influenza A dan B melonjak tujuh kali lipat dalam sepekan. Menurut data Kementerian Kesehatan Malaysia, kasus influenza yang sebelumnya 14 menjadi 97 klister.

Negara bagian Selangor menjadi yang paling terdampak dengan mencatat 43 klaster, disusul Kuala Lumpur dan Putrajaya (15), Penang (10), Johor (9), dan Kedah (5). Wabah ini telah menginfeksi sekitar 6.000 pelajar di seluruh negeri, dan memaksa penutupan sementara satu sekolah di Johor atas rekomendasi pejabat kesehatan daerah.

Direktur Jenderal Pendidikan Malaysia, Dr Mohd Azam Ahmad mengatakan, langkah itu diambil demi keselamatan siswa, guru, dan staf sekolah.

"Ini bukan hanya terjadi di satu wilayah, tetapi di berbagai sekolah di sejumlah negara bagian," ujar Dr Azam, dikutip The Rakyat Post, rabu (15/10/2025).

Lonjakan kasus flu terjadi menjelang periode ujian besar Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) yang dijadwalkan berlangsung pada 3 November 2025. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena banyak siswa harus fokus belajar di tengah risiko penularan yang meningkat.

Kementerian Pendidikan telah meminta seluruh sekolah untuk memperketat langkah pencegahan dan pengendalian flu, termasuk mendorong penggunaan masker, mengurangi aktivitas interaktif berskala besar, dan memastikan ventilasi ruang kelas yang baik.

"Kami punya pengalaman luas saat menghadapi pandemi COVID-19 dan telah menyiapkan panduan penanganan penyakit menular," tambah Dr Azam.

Kementerian juga menegaskan siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi selama periode ujian mendatang. Menurut otoritas kesehatan, sebagian besar kasus menunjukkan gejala ringan.

Namun, wabah ini menjadi pengingat atas tantangan berkelanjutan dalam mengelola penyakit menular di lembaga pendidikan yang tetap beroperasi normal. Influenza A merupakan tipe virus flu yang paling umum dan dapat menular ke berbagai spesies, termasuk manusia, burung, dan babi.

Sementara itu, Influenza B hanya menyerang manusia dan cenderung berkembang lebih lambat. Kedua jenis flu ini menimbulkan gejala serupa seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh, sehingga sulit dibedakan tanpa pemeriksaan laboratorium.

Kementerian Kesehatan Malaysia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan, segera memeriksakan diri bila mengalami gejala, serta meminimalkan aktivitas di tempat ramai hingga situasi mereda.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Akui Rasio Tenaga Kesehatan RI Setara Yaman dan Tonga

Read Entire Article
Photo View |