Jenis Telur Ayam yang Tak Boleh Dikonsumsi, Ahli Ingatkan Bahayanya

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Prof Niken Ulupi mengatakan, tidak semua telur ayam aman dikonsumsi. Ia pun mengingatkan, telur ayam pedaging bibit (fertil) tidak layak dikonsumsi maupun dijual bebas karena mudah rusak dan berisiko bagi kesehatan.

"Telur fertil yang tidak memenuhi syarat untuk ditetaskan tidak boleh dijual di pasar. Kualitasnya rendah, masa simpannya pendek, dan mudah membusuk," ujar Prof Niken, yang juga dosen Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB University, dikutip dari laman resmi kampus, Senin (3/11/2025).

Prof Niken menjelaskan, telur konsumsi yang beredar di pasaran umumnya berasal dari ayam petelur komersial, yakni ayam betina yang menghasilkan telur infertil atau tanpa pembuahan. Sebaliknya, telur fertil dihasilkan dari ayam betina yang dibuahi pejantan sehingga di dalamnya terdapat embrio.

"Telur jenis ini membutuhkan penyimpanan bersuhu rendah. Jika dibiarkan di suhu ruang, embrio bisa berkembang sebagian dan membuat telur cepat busuk," jelasnya.

Prof Niken juga bilang, ayam petelur komersial dipelihara untuk menghasilkan telur konsumsi, sementara ayam pedaging komersial (broiler) dibesarkan untuk daging. Sedangkan ayam pedaging bibit (breeder broiler) dipelihara khusus untuk menghasilkan telur tertunas atau fertil yang akan ditetaskan menjadi bibit ayam pedaging baru.

"Telur-telur inilah yang disebut telur fertil, karena dihasilkan dari induk betina yang dibuahi pejantan," ujarnya.

Meski kandungan gizinya seperti protein dan asam amino esensial relatif sama, telur fertil lebih cepat rusak dibanding telur konsumsi biasa. Karena itu, telur jenis ini tidak diperuntukkan bagi konsumsi masyarakat umum.

Prof Niken juga mengingatkan, praktik penjualan telur fertil dari industri pembibitan bisa mengganggu stabilitas harga telur konsumsi di pasaran. Sebagai panduan, Prof Niken menjelaskan telur konsumsi dan telur fertil dapat dibedakan dari warna kerabang, bentuk, dan penandaan pada cangkangnya.

"Pemahaman ini penting agar masyarakat dapat memilih telur yang aman, bergizi, dan sesuai peruntukannya," katanya menutup.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Botol Kaca Lebih Banyak Mikroplastik daripada Botol Plastik, Benarkah?

Read Entire Article
Photo View |