Jangan Cuma Beli yang Fisik! Cek Disini Peluang Investasi Rasa Emas

9 hours ago 5

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia

03 December 2025 09:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama ini, banyak orang berpikir bahwa investasi emas berarti harus membeli logam mulia secara langsung, baik dalam bentuk batangan, koin, maupun perhiasan.

Padahal, kini ada banyak cara lain untuk mendapatkan eksposur terhadap emas tanpa harus menyimpan bentuk fisiknya. Bahkan, sebagian instrumen ini bisa dibeli secara online dan diperdagangkan layaknya aset finansial pada umumnya. Lalu, apa saja pilihannya?

1. ETF Emas

Salah satu instrumen paling populer di luar negeri adalah ETF (Exchange Traded Fund) emas. ETF emas merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa, di mana nilainya mengikuti pergerakan harga emas atau saham-saham perusahaan tambang emas.

Lewat ETF emas, investor bisa menikmati potensi kenaikan harga emas tanpa perlu memegang logam mulia fisik. Instrumen ini juga lebih likuid karena bisa diperjualbelikan kapan saja selama jam perdagangan bursa.

Beberapa ETF emas global yang sering menjadi rujukan antara lain:

● GraniteShares Gold Trust (BAR)

● SPDR Gold Shares (GLD)

● VanEck Gold Miners ETF (GDX)

● VanEck Junior Gold Miners ETF (GDXJ)

● Sprott Gold Miners ETF (SGDM)

ETF jenis "miners" seperti GDX, GDXJ, dan SGDM memberikan eksposur pada saham-saham perusahaan tambang emas, sehingga kinerjanya tidak hanya dipengaruhi harga emas, tetapi juga operasional perusahaan tambangnya.

2. Token Kripto Rasa Emas

Untuk investor yang akrab dengan aset digital, terdapat alternatif lain berupa koin atau token kripto yang dipatok pada harga emas. Ada dua nama yang paling populer yaitu:

● PAX Gold (PAXG)

● Tether Gold (XAUT)

Keduanya merupakan token yang mewakili kepemilikan emas asli, sehingga pergerakan harganya mengikuti harga emas dunia. Bedanya dengan kripto biasa, PAXG dan XAUT bukan aset spekulatif tanpa underlying-mereka punya cadangan emas fisik yang disimpan oleh pengelola.

Baik PAXG maupun XAUT sama-sama menggunakan standar :

- 1 token = 1 troy ounce emas (±31,1 gram)

- emasnya berbentuk London Good Delivery gold bar, standar internasional untuk perdagangan emas fisik

Karena itu, harga token langsung mengikuti harga spot emas global. Jika harga emas dunia naik, nilai PAXG/XAUT juga bergerak naik secara otomatis.

Salah satu keunggulan utama token emas adalah sifatnya yang redeemable. Artinya, pemegang token bisa menukarkan token mereka dengan emas batangan fisik (selama mengikuti syarat masing-masing penerbit).

● PAXG memungkinkan penukaran token menjadi emas fisik melalui Paxos, penyimpanan di vault London.

● XAUT dari Tether juga dapat ditukar menjadi emas fisik jika pemegang memenuhi verifikasi dan jumlah token sesuai standar bar.

Proses penukaran emas fisik biasanya dilakukan di luar negeri dan tidak semua investor memilih opsi ini karena biaya pengiriman dan minimum jumlah bar, tetapi fitur ini menunjukkan bahwa token tersebut benar-benar didukung emas asli.

3. Saham Emas

Selain itu, kita juga dapat membeli saham perusahaan tambang emas yang tercatat di bursa. Dengan memilih saham emiten emas, investor bukan hanya mendapat potensi keuntungan dari naik-turunnya harga emas, tetapi juga dari kinerja operasional perusahaan.

Beberapa contoh saham emas di Indonesia antara lain:

- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
- PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- PT Logam Mulia Semeia Tbk (EMAS)
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
- PT United Tractors Tbk (UNTR)

Investasi emas kini tidak terbatas pada kepemilikan fisik. Kehadiran ETF emas, koin kripto berbasis emas, hingga saham perusahaan tambang memberikan banyak pilihan bagi investor yang ingin meraih potensi kenaikan harga emas tanpa repot menyimpan logam mulianya.

Perlu dicatat, khusus saham emas, tentu perlu dilengkapi analisis lebih mendalam baik secara fundamental dan teknikal-nya. Ini karena, mereka tak hanya dipengaruhi oleh harga emas dunia saja, melainkan faktor lain seperti kebijakan pemerintah, kondisi tambang, kapasitas produksi, jenis emas yang dijual, hingga efisiensi biaya operasional.

Namun, dengan semakin banyaknya pilihan instrumen, sebagai investor kita bisa menyesuaikan strategi berdasarkan kebutuhan, mulai dari yang likuid, mudah dibeli, hingga yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.

Jadi, sebelum buru-buru membeli emas fisik, tak ada salahnya mengeksplorasi alternatif "emas rasa digital" yang semakin diminati dalam beberapa tahun terakhir.

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Photo View |