Investor Panic Buying, Kripto Bangkit Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar aset kripto akhirnya mengalami "kebangkitan" yang masif pada perdagangan Rabu (3/12/2025). Papan perdagangan yang sebelumnya didominasi warna merah kini berubah menjadi hijau bersama. Aksi beli panik (panic buying) melanda pasar, mendorong kenaikan harga signifikan di hampir seluruh aset utama.

Sentimen positif ini bukan tanpa sebab. Pelaku pasar tampaknya sedang merayakan dampak nyata dari perubahan kebijakan moneter The Fed yang mulai berlaku efektif pada 1 Desember 2025 lalu, yakni penghentian program pengurangan neraca (Stop Reducing Balance Sheet).

Efek 'Keran' Likuiditas 1 Desember

Selama dua tahun terakhir, pasar finansial tercekik oleh kebijakan Quantitative Tightening (QT), di mana The Fed secara rutin menyedot likuiditas dari sistem keuangan dengan membiarkan obligasi jatuh tempo tanpa investasi ulang.

Namun, per 1 Desember, kebijakan tersebut resmi dihentikan. Dalam kamus pasar keuangan, langkah ini sering diterjemahkan sebagai "Soft QE" (Quantitative Easing). Meskipun The Fed belum mencetak uang baru secara agresif, keputusan untuk berhenti menyedot uang sama artinya dengan membiarkan likuiditas menggenang kembali di sistem perbankan.

Dampaknya instan. Aset berisiko (risk assets) seperti kripto, yang sangat sensitif terhadap jumlah uang beredar (M2), menjadi penerima manfaat pertama. Investor menilai bahwa "masa kekeringan" likuiditas telah berakhir, dan keran uang kini mulai dibuka kembali.

Altcoin Pimpin Reli, Cardano & Hyperliquid Juara

Data perdagangan per Rabu (3/12) menunjukkan selera risiko (risk appetite) investor sedang tinggi-tingginya. Hal ini terlihat dari performa altcoin yang melampaui Bitcoin.

Cardano (ADA) menjadi bintang utama hari ini dengan lonjakan fantastis sebesar +12,78% ke level $0,4378. Kenaikan dua digit ini menandakan masuknya kembali arus modal spekulatif ke aset layer-1 alternatif.

Pendatang baru Hyperliquid (HYPE) juga tak mau kalah, terbang +10,21% ke $33,79. Kenaikan tajam pada aset-aset dengan volatilitas tinggi ini mengonfirmasi bahwa investor tidak hanya mencari keamanan, tetapi juga mengejar keuntungan maksimal (alpha).

Solana (SOL) juga mencatatkan performa gemilang dengan kenaikan nyaris dua digit, yakni +9,47% ke $139,70. Sementara itu, Ethereum (ETH) berhasil merebut kembali level psikologis $3.000 dengan kenaikan +8,23%.

Bitcoin Kembali ke Jalur Bullish

Sang pemimpin pasar, Bitcoin (BTC), bergerak solid dengan kenaikan +6,93% dalam 24 jam, membawanya kembali ke level aman di $92.781,56.

Yang menarik adalah data mingguan (7d %). Berkat reli hari ini, kinerja mingguan Bitcoin berbalik menjadi positif (+5,57%), menghapus kerugian yang terjadi di akhir November lalu. Ini adalah sinyal teknikal yang kuat bahwa tren koreksi jangka pendek mungkin telah berakhir, digantikan oleh tren akumulasi baru yang didorong oleh likuiditas makro.

Apakah Ini Akan Berlanjut?

Kenaikan serentak ini (BTC, ETH, SOL, ADA semua naik di atas 6%) adalah ciri khas dari Liquidity Rally. Berbeda dengan kenaikan yang didorong oleh narasi spesifik (seperti hype AI atau Meme), kenaikan kali ini didorong oleh faktor makroekonomi fundamental yaitu ketersediaan Dolar AS yang lebih melimpah.

Selama The Fed konsisten dengan kebijakan barunya untuk tidak mengurangi neraca, pasar kripto memiliki landasan fundamental yang kuat untuk melanjutkan tren positifnya hingga akhir tahun, terlepas dari drama suku bunga yang masih membayangi.

-

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(gls/gls)