Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar negara berkembang sering menarik investor asing dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan negara maju. Faktor tingginya konsumsi, demografi penduduk muda, pesatnya perkembangan kelas menengah, serta ongkos tenaga kerja yang murah menjadi daya tariknya.
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi emerging akan tumbuh sekitar 3,9% per tahun selama lima tahun ke depan, lebih dari dua kali lipat dari 1,7% yang diperkirakan untuk ekonomi negara maju.
Selain itu, menanamkan modal di negara berkembang dapat menjadi pilihan diversifikasi bagi investor, karena memiliki siklus ekonomi dan dinamika pasar yang moderat korelasinya tetapi berbeda dari pasar negara maju.
Dilansir dari Visualcapitalist, berikut ini adalah grafik 10 negara teratas berdasarkan skor kepercayaan investasi langsung (foreign direct investment/FDI) pada tahun 2025, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kearney. Peringkat ini didasarkan pada tanggapan dari 536 eksekutif senior di perusahaan global dengan pendapatan tahunan di atas US$500 juta.
China Memimpin dalam Sentimen Investor Asing
Dalam survey ini, Investor memprioritaskan efisiensi proses hukum dan regulasi serta kinerja ekonomi domestik dalam penilaian kepercayaannya.
China, termasuk Hong Kong, berada di posisi teratas dalam hal kepercayaan investor asing pada 2025. Meskipun begiu, aliran investasi langsung (foreign direct investment/FDI) telah melambat dalam beberapa tahun terakhir, mencapai level terendahnya selama beberapa tahun terakhir pada 2023.
Setelah China, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi juga mempertahankan posisinya sebagai ekonomi berkembang kedua dan ketiga yang paling diminati untuk FDI.
Di China, inovasi teknologi menjadi faktor utama yang mendorong keyakinan investor, sementara kinerja ekonomi merupakan faktor utama yang dilirik investor ketika menanamkan modal di UAE dan Arab Saudi.
Brasil dan India, dua ekonomi berkembang terbesar berdasarkan PDB, berada di posisi lima besar dalam kepercayaan investasi langsung.
Perwakilan Asia Tenggara yang bertengger di posisi ke-10 adalah Thailand, Negara ini mendapatkan tingkat kepercayaan investor yang tinggi karena kombinasi dari stabilitas makroekonomi, posisi fiskal dan eksternal yang kuat, serta proyeksi pertumbuhan yang relatif aman dibanding negara-negara emerging market lainnya.
Sebagai catatan, Thailand memiliki cadangan devisa di atas US$ 200 miliar, menjadikannya salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
Indonesia hanya menempati urutan ke-12 di bawah Thailand (10) dan Malaysia (11).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae/mae)