Ini Reaksi Bos Garuda Dituding Jual Jam Penerbangan Harga Miliaran

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) merespon dugaan salah satu anggota Komisi VI DPR yang menduga adanya permainan jam penerbangan favorit atau prime time di industri maskapai Indonesia, terutama Garuda Indonesia. Jam penerbangan tersebut diduga dapat diperjual belikan seharga miliaran rupiah.

Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Tbk (GIIA), Reza Aulia Hakim merespon, dugaan tersebut terkait dengan ekspektasi masyarakat terhadap kehadiran garuda pada waktu favorit tertentu.

"Ini terkait bagaimana ekspektasi ya dari masyarakat terhadap hadirnya Garuda di waktu-waktu yang memang prime time ya," ujarnya saat ditemui di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (23/9).

Menurutnya, ketidakhadiran Garuda pada waktu favorit disebabkan oleh berkurangnya jumlah armada pesawat.

"Mungkin sebelumnya kita terbang ke suatu destinasi secara frekuensinya cukup banyak dan saat ini dengan keterbatasan armada sehingga secara frekuensi berkurang nah ini yang mungkin menyebabkan persepsi dari masyarakat bahwasannya kenapa Garuda tidak hadir di prime time," jelasnya.

Namun, Reza menekankan, pihaknya akan mengkaji kembali secara menyeluruh terhadap jadwal yang ada sehingga kebutuhan penerbangan masyarakat dapat terpenuhi.

"Kami dalam posisi melihat proses yang kami lakukan untuk pemajuan slot atau rute ini saat ini sangat-sangat disupport langsung baik dan prosedur kami jalankan sesuai ketentuan yang berlaku," tuturnya.

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI Mufti Anam curiga dan mempertanyakan terkait keberadaan mafia industri maskapai yang mempermainkan jam terbang. Kecurigaan tersebut dari pengalamannya yang hendak bepergian menggunakan pesawat namun maskapai pelat merah tidak ada di waktu favorit.

"Saya sedikit ada curiga begini, ketika saya naik penerbangan di jam-jam tertentu, jam-jam favorit, kenapa ya kok Garuda nggak ada? Kenapa Citilink nggak ada? Kenapa maskapai swasta? Lalu saya cepat ngobrol-ngobrol sama teman-teman Komisi V, katanya jam-jam penerbangan itu diperjual-belikan. Betul tidak," katanya.

Mufti menegaskan, jika memang benar ada mafia jam penerbangan, pihaknya akan membantu Garuda untuk memperjuangkan haknya dan dapat terbang di waktu prime time.

"Jangan takut-takut. Kita akan bantu bagaimana Garuda bisa punya jam-jam idol begitu," pungkasnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bos Garuda Buka Suara Soal 15 Pesawat Tak Beroperasi, Ini Katanya

Read Entire Article
Photo View |