IHSG Lanjutkan Tren Positif, Pagi Ini Dibuka Naik 0,44%

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,44% atau 36,08 poin ke level 8.161,28. Sebanyak 248 saham naik, 48 turun, dan 661 tidak bergerak. 

Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 606,6 miliar. Sebanyak 457,9 juta saham berpindah tangan dalam 48.300 kali transaksi. 

Berdasarkan data pasar, pada hari kedua melantai di Bursa Efek Indonesia, saham Merdeka Gold Resources (EMAS) masih menjadi buruan investor. Nilai transaksi di anak usaha MDKA tersebut menjadi yang tertinggi, yakni Rp 571,7 miliar. 

Sementara itu dari Bursa Asia-Pasifik, Indeks ASX/S&P 200 Australia turun 0,61%. Di Jepang, Nikkei 225 merosot 0,33% sementara Topix terkoreksi 0,35%.

Di Korea Selatan, Kospi melemah 0,11% sedangkan indeks small-cap Kosdaq turun 0,39%. Sementara itu, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong diperdagangkan di 26.188, lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di 26.159,12, mengindikasikan potensi pembukaan yang positif.

Investor juga menantikan rilis data inflasi Australia untuk Agustus yang dijadwalkan hari ini. Data tersebut dinilai penting untuk memberi arah kebijakan moneter ke depan.

Dari sisi global, Wall Street berakhir di zona merah semalam. Tiga indeks utama Amerika Serikat kompak terkoreksi, dengan S&P 500 menghentikan reli setelah investor mulai meragukan keberlanjutan tren bullish kecerdasan buatan (AI).

Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,55% ke 6.656,92 setelah sempat menyentuh rekor intraday dan mencetak rekor penutupan pada Senin. Nasdaq Composite anjlok hampir 1% ke level 22.573,47, dipimpin pelemahan saham-saham AI seperti Nvidia, Oracle, dan Amazon, sedangkan Dow Jones Industrial Average terkoreksi tipis 88,76 poin atau 0,19% ke 46.292,78.

Hal tersebut seiring dengan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral berada dalam "situasi yang menantang" dengan risiko inflasi yang bisa lebih cepat dari perkiraan, di saat yang sama pertumbuhan lapangan kerja yang lemah menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan pasar tenaga kerja.

Powell juga mencatat bahwa harga aset, kategori yang biasanya mencakup saham dan instrumen berisiko lainnya, berada pada level yang tinggi.

Dalam pidatonya di Providence, Rhode Island, Powell ditanya sejauh mana ia dan para koleganya memberi perhatian pada harga pasar dan apakah mereka memiliki toleransi lebih besar terhadap valuasi yang tinggi.

"Kami memang melihat kondisi keuangan secara keseluruhan, dan kami bertanya pada diri sendiri apakah kebijakan kami memengaruhi kondisi keuangan dengan cara yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Tetapi benar, dengan banyak ukuran, misalnya harga ekuitas, saat ini memang cukup tinggi."" kata Powell dikutip dari Reuters.

Meskipun Powell menyoroti tingginya valuasi ekuitas, ia menegaskan bahwa saat ini bukanlah masa dengan risiko stabilitas keuangan yang meningkat.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article IHSG Lanjutkan Reli Dekati Level 6.800 Ditopang Deretan Saham Ini

Read Entire Article
Photo View |