Dulu Terlupakan, Negara Kecil Ini Mendadak Jadi Raja Minyak Dunia

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara kecil, Guyana, kini menjelma jadi pusat perhatian dunia. Hal itu terjadi setelah menemukan cadangan minyak raksasa hingga 11 miliar barel.

Mengutip Trading Economic Jumat (19/9/2025), negeri Karibia itu mengalami pertumbuhan ekonomi 43,8% di akhir 2024 (yoy). Ini kemudian mengantarkan
Presiden Irfaan Ali ke masa jabatan kedua di pemilu presiden (Pilpres) 1 September, memimpin salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia itu.

Merujuk The Economist, transformasi Guyana dimulai sejak 2019. Ini setelah ExxonMobil menemukan ladang minyak raksasa di lepas pantai Atlantik.

IMF mencatat, PDB negara berpenduduk 830 ribu jiwa ini melonjak lima kali lipat dalam lima tahun terakhir. Meski begitu, kondisi masyarakat belum banyak berubah.

"Belum ada uang nyata yang sampai ke rakyat," keluh Johnny, pedagang di Pasar Stabroek.

Pemerintah berargumen bahwa dana besar baru akan dirasakan setelah pembangunan infrastruktur rampung. Sebuah jembatan raksasa di Sungai Demerara hampir selesai, jalan raya ditingkatkan, dan jalur sepanjang 450 km menuju Brasil mulai diaspal.

"Mereka sudah bekerja, Roma juga tidak dibangun sehari," kata Franklyn, warga pendukung pemerintah.

Menurut Sasenarine Singh, Duta Besar Guyana untuk Belgia, penerimaan negara dari minyak diperkirakan mencapai US$2,5 miliar (sekitar Rp38,7 triliun) tahun ini dan bisa melonjak jadi US$10 miliar (Rp155 triliun) pada 2030.

"Akan ada pergeseran besar arus dana," tegasnya.

"Kami berharap kekayaan ini bisa mengangkat seluruh rakyat dari kemiskinan," ujarnya.

Guyana telah menyiapkan dana investasi milik negara, sovereign wealth fund (SWF), senilai US$3,6 miliar (Rp55,8 triliun). Ini untuk menghindari "kutukan sumber daya" seperti yang dialami banyak negara petrostate.

Namun, tantangan politik tetap besar. Oposisi kini dipimpin Azruddin Mohamed, pengusaha emas berusia 36 tahun, dan sangat kuat

Selain itu, Venezuela masih mengklaim sebagian wilayah Guyana. Dukungan terbuka Amerika Serikat (AS), termasuk dengan mengirim jet tempur di hari pelantikan Presiden Ali, menegaskan posisi Washington di tengah ketegangan regional.

Dulu dikenal sebagai negara terlupakan di Amerika Selatan. Guyana kini resmi masuk peta geopolitik global sebagai pemain baru energi dunia.


(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bahlil Siapkan Gebrakan Menuju Produksi Minyak 1 Juta Bph

Read Entire Article
Photo View |