Jakarta, CNBC Indonesia - Pungutan liar atau pungli yang dilakukan organisasi masyarakat atau ormas kembali terjadi. Setelah marak meminta Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran, kini ormas berulah dengan memalak truk barang di jalan.
Praktik ini mudah ditemui di berbagai titik pusat ekonomi, salah satu yang paling sering disebut yakni di Tanjung Priok dan Cilincing Jakarta Utara. Kalangan pengusaha truk logistik pun berkeluh kesah saat mereka dipalak ormas juga "dipukul" harga dolar AS yang lagi ngamuk.
"Kita sendiri lah namanya kita bisnis logistik itu udah harga mobilnya mahal karena memang dipengaruhi oleh dolar gitu kan. Sparepart mahal," ungkap Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten Syaiful Bahri kepada CNBC Indonesia, Selasa (15/4/2025).
Bukan hanya itu, pengusaha truk juga dipusingkan dengan biaya gaji karyawan yang tiap tahun naik serta kenaikan tarif tol. Belum lagi harga bahan bakar minyak (BBM) yang kadang juga ikutan naik.
Foto: Antrean truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/5/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Antrean truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/5/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
"Tiap tahun juga karyawan juga ada kenaikan, Tol naik gitu kan Sementara tarif itu naiknya ketika ada kenaikan dari BBM," sebut Syaiful.
Sayangnya pengusaha tidak bisa serta-merta menaikkan biaya logistik kepada pelanggan. Kenaikan biaya biasanya hanya bisa dilakukan ketika ada kenaikan biaya bahan bakar minyak (BBM).
"Ini beda dengan angkutan orang. Angkutan orang itu ya pemerintah yang menetapkan gitu kan. Kalau kami dilempar ke harga pasar," ucapnya.
Karena itu, dia meminta pemerintah untuk meninjau kembali rencana kenaikan tarif tol, pasalnya hal itu bakal semakin memberatkan dunia usaha.
"Jadi kenaikan ini jujur kami keberatan lah. Setiap tahun naik sementara kita juga nggak pernah naik," sebutnya.
(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ormas "Tukang Palak" Bikin Resah, Presiden Minta Tidak Tegas
Next Article Bos Hotel Bongkar Modus Aksi Preman Ormas, Ini Paling Marak