Dibanderol Rp450 Juta Sepasang, Ini Deretan Buah Termahal di Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Buah biasanya diasosiasikan dengan kesegaran dan kesehatan. Namun di sejumlah negara, buah bisa melampaui fungsinya sebagai pangan, simbol status, kemewahan, bahkan gengsi sosial. Dalam beberapa kasus ekstrem, harganya bisa menyamai logam mulia.

Menurut Jagran Josh, buah paling mahal di dunia adalah Yubari King Melon asal Hokkaido, Jepang. Sepasang melon ini pernah dilelang seharga US$30.000 atau setara Rp450 juta. Sebagai perbandingan, harga emas Antam per gram hari ini hanya sekitar Rp2,06 juta menjadikan melon tersebut ibarat "emas dalam bentuk buah".

Melon Yubari dikenal dengan kesempurnaan bentuk, tekstur halus, serta kadar gula tinggi yang stabil. Ditanam di tanah vulkanik Yubari dengan perbedaan suhu siang dan malam yang ekstrem, setiap buah diperlakukan bak permata: dilindungi dari sinar matahari langsung agar kulitnya tetap halus berkilau.

Dalam budaya Jepang, melon ini sering dijadikan hadiah eksklusif pada musim panas. Membeli Yubari, prestise dan penghormatan. Di Jepang, buah ini dilelang untuk simbol status sosial.

Bukan Melon Saja yang Mahal

Fenomena buah berharga fantastis tidak berhenti di Yubari. Masih dari Jepang, ada Ruby Roman Grapes dari Prefektur Ishikawa yang dijual hingga US$8.400 per tandan. Setiap butirnya harus lolos seleksi berat dan kadar gula yang ketat.

Lalu Densuke Watermelon, semangka berkulit hitam legam asal Hokkaido, pernah menembus US$6.100 per buah.

Buah-buah eksklusif ini hasil seni budidaya presisi yang menuntut kesempurnaan rasa, warna, dan bentuk.

Beberapa buah mahal memiliki kisah unik. Heligan Pineapple dari Inggris, misalnya, dibudidayakan dengan teknik pemanasan alami dari abad ke-19 - membuat biayanya sangat tinggi. Sementara Taiyo no Tamago Mango dari Miyazaki, Jepang, dibungkus jaring pelindung agar matang sempurna di udara.

Kesamaan di antara semua buah mahal ini adalah: eksklusivitas dan simbol budaya. Mereka bukan hasil mass production, melainkan hasil kesabaran, presisi, dan nilai sosial yang melekat pada setiap buahnya.

Melon Yubari menunjukkan bagaimana alam, tradisi, dan ekonomi bisa bertemu dalam satu produk sederhana: buah. Dari kebun di Hokkaido hingga meja lelang di Tokyo, nilai buah ini tumbuh dari rasa dan makna.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)