China Tembak Kapal Sekutu AS di LCS, Ini Respons Utusan Trump

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Laut China Selatan kembali meningkat setelah konfrontasi antara kapal pemerintah Filipina dan kapal penjaga pantai China di sekitar Karang Scarborough. Amerika Serikat mengecam keras apa yang disebut sebagai "tindakan agresif" Beijing, sementara Filipina menegaskan misi mereka adalah untuk melindungi nelayan.

Insiden terjadi ketika kapal pemerintah Filipina menjalankan misi pengiriman pasokan bagi nelayan di sekitar Scarborough, wilayah tangkapan tradisional yang kerap menjadi titik gesekan. Menurut otoritas Filipina, kapal biro perikanan mereka terkena semprotan meriam air dari kapal penjaga pantai China sehingga mengalami kerusakan dan melukai satu awak.

Sementara itu, pihak China mengklaim kapal Filipina justru menabrak salah satu kapal mereka dan menuding Manila telah "menginjak wilayah China secara ilegal."

Duta Besar AS untuk Filipina MaryKay Carlson melalui pernyataan di X mengecam tindakan China. "Kami mengecam tindakan agresif China di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina dekat Karang Scarborough," tulisnya.

"Kami memuji pemerintah dan penjaga pantai Filipina yang secara profesional menjalankan hak kedaulatan Filipina, melindungi nelayan, dan menegakkan hukum maritim demi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," imbuhnya.

Juru bicara penjaga pantai Filipina Jay Tarriela merespons ucapan dukungan tersebut. "Pengakuan Anda terhadap keberanian pria dan wanita penjaga pantai Filipina yang secara profesional melindungi nelayan dan berkomitmen menegakkan hukum maritim sangat kami hargai," tulis Tarriela dalam unggahannya di X.

China tetap berpegang pada klaim kedaulatan atas Scarborough, yang mereka sebut Huangyan Dao, sementara di Manila dikenal sebagai Bajo de Masinloc.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers rutin menegaskan, "Apa yang terjadi sekali lagi membuktikan bahwa pelanggaran dan provokasi yang disengaja oleh Filipina di laut adalah akar penyebab ketegangan."

Lin menyerukan agar Filipina menghentikan upaya yang dianggap menantang tekad China untuk "menjaga hak dan kepentingan sah kami."

Scarborough Shoal terletak di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina, namun China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang merupakan jalur penting bagi sekitar 20% perdagangan maritim global.

Klaim sepihak ini tumpang tindih dengan hak maritim sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina.

Filipina dan China kerap terlibat bentrokan di wilayah tersebut. Sejak awal tahun lalu, penjaga pantai Filipina bersama biro perikanan mengadakan patroli bersama di sekitar Scarborough untuk mendukung nelayan lokal, yang berulang kali diusir oleh kapal penjaga pantai China.

Bulan lalu, sebuah kapal penjaga pantai China bahkan bertabrakan dengan kapal perusak Angkatan Laut Tiongkok sendiri saat keduanya tengah mengejar konvoi pasokan Filipina. Kapal penjaga pantai itu rusak parah, dan peristiwa ini dianggap memalukan bagi Beijing sekaligus memicu kekhawatiran akan langkah eskalasi lebih lanjut.

Ketegangan semakin memuncak setelah pekan lalu China secara sepihak mendeklarasikan sebagian Karang Scarborough sebagai kawasan cagar alam laut. Langkah itu memicu protes keras dari Manila, Washington, serta sejumlah sekutu Amerika Serikat di kawasan.

Analis menilai langkah China ini menegaskan niat Beijing untuk memperluas kendali atas fitur maritim yang sebenarnya masuk ke dalam ZEE Filipina.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article LCS Membara! Tetangga RI Tantang China, Kerahkan Kapal Penjaga

Read Entire Article
Photo View |