Jakarta, CNBC Indonesia - Deposito masih menjadi salah satu instrumen investasi favorite sebagian orang, karena menawarkan kombinasi keamanan, kepastian, dan imbal hasil yang stabil.
Deposito dianggap sebagai salah satu instrumen investasi paling aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan tidak terpengaruh fluktuasi pasar seperti saham atau kripto.
Hal menarik lainnya, suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada tabungan biasa. Imbal hasilnya sudah diketahui sejak awal, sehingga cocok untuk orang yang menghindari risiko.
Deposito bisa memilih jangka waktu mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan atau lebih. Cocok untuk kebutuhan keuangan jangka pendek hingga menengah.
Tingkat suku bunga deposito di bank umum sangat dipengaruhi oleh keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Kabar terbaru, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Oktober 2025 memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 4,75%. Saat yang sama, suku bunga Deposit Facility ditahan sebesar 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50%.
Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,51%, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah yang sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, serta sinergi untuk turut memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Keputusan suku bunga sangat berpengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito perbankan.
Berikut catatan CNBC Indonesia Research, tingkat suku bunga deposito bank besar BUMN periode Oktober 2025 yang terpantau turun dari periode September 2025.
Bank BRI
Suku bunga deposito PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada periode Oktober 2025 terpantau telah mengalami penurunan dari periode September 2025. Penurunan terjadi pada semua nominal dan periode simpanan mulai dari 0,35% hingga 0,50% penurunannya.
Bank BRI memberikan beberapa pilihan jangka waktu deposito mulai dari satu bulan hingga 36 bulan dengan tingkat suku bunga yang menarik dan bervariasi.
Ada banyak keuntungan deposito BRI yang dapat dirasakan para nasabahnya. Dana yang disimpan dalam bentuk deposito bank hanya dapat dicairkan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak nasabah dengan bank. Keuntungan menyimpan uang di deposito BRI juga menyediakan berbagai mata uang.
Berikut daftar suku bunga deposito bank BRI per Oktober 2025.
Bank Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga menawarkan bunga deposito untuk deposito rupiah dengan bunga dibayar bulanan dan saat jatuh tempo. Nasabah dapat menikmati tawaran bunga deposito yang lebih variatif, yakni mulai dari yang terendah 2,25% untuk tenor 1-3 bulan, dan bunga tertinggi 2,50% untuk tenor 6-12 bulan.
Sayangnya tingkat suku bunga deposito Bank Mandiri periode Oktober 2025 tidak berubah dari periode September 2025.
Bank BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau yang dikenal bank BNI menawarkan berbagai keunggulan deposito yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi para investor, baik pemula maupun yang berpengalaman. Dengan jaminan keamanan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan fleksibilitas dalam pemilihan jangka waktu, deposito BNI memberikan solusi investasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan finansial Anda.
Bank BNI menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif mulai dari yang terendah 2,25% hingga yang tertinggi 3,00%. Untuk bisa menikmati bunga deposito tinggi maka harus simpan dana dengan tenor panjang, yakni minimal 12 bulan atau 24 bulan.
Hingga saat ini, tidak ada perubahan terhadap suku bunga deposito Bank BNI pada periode Oktober 2025.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan penurunan suku bunga perbankan, baik kredit maupun deposito masih lambat, meski BI Rate sudah dipangkas sebanyak 150 basis poin (bps) sejak September 2024.
"Masalahnya adalah bagaimana suku bunga dana pihak ketiga dan suku bunga kredit yang turunnya masih berjalan lambat. Itu yang kami terus untuk dorong tentu saja agar suku bunga kredit bisa turun dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ucap Perry dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (22/10/2025).
Penurunan suku bunga perbankan perlu terus didorong sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh dan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah di perbankan.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)