"Cawe-cawe" Jadi Juru Kampanye, Obama Serang Trump Habis-habisan

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama kembali turun ke panggung politik akhir pekan ini untuk menggalang dukungan bagi kandidat Partai Demokrat menjelang pemilihan gubernur dan sejumlah jabatan penting di negara bagian. Dalam pidatonya di Virginia dan New Jersey, Obama melontarkan sindiran tajam terhadap mantan Presiden Donald Trump dan kebijakan Partai Republik, sekaligus menyerukan agar pemilih "mengembalikan arah" politik Amerika.

Berbicara di hadapan ribuan pendukung di Norfolk, Virginia, Obama memuji calon gubernur dari Partai Demokrat, Abigail Spanberger, yang unggul dalam jajak pendapat menjelang hari pemilihan. Survei YouGov yang dilakukan pada 17-28 Oktober menunjukkan Spanberger memperoleh dukungan 55%, unggul 14 poin atas rivalnya dari Partai Republik, Letnan Gubernur Winsome Earle-Sears.

Obama menyebut Spanberger sebagai sosok yang mampu membawa perubahan nyata bagi warga Virginia.

"Abigail memiliki rencana yang realistis dan praktis untuk menumbuhkan ekonomi, memperkuat sekolah, serta menurunkan biaya dari perumahan, layanan kesehatan, hingga energi. Dan dia bersedia bekerja lintas partai untuk mewujudkannya," kata Obama, dikutip dari The Guardian, Senin (3/11/2025).

Dalam pidato bernada humor dan kritik tajam terhadap Trump, Obama menyinggung gaya kepemimpinan presiden tersebut.

"Presiden kita sibuk dengan hal-hal penting seperti menutupi halaman Gedung Putih agar sepatunya tidak kotor, melapisi Oval Office dengan emas, dan membangun aula dansa senilai US$300 juta," ujarnya, disambut tawa hadirin. "Jadi Virginia, kalau kalian tak bisa menemui dokter, jangan khawatir, dia akan menyelamatkan kalian dengan dansa."

Obama juga menuding kebijakan Trump telah memperburuk kondisi sosial dan ekonomi. "Kita punya presiden yang mengerahkan Garda Nasional ke kota-kota Amerika dan mengaku menghentikan gelombang kejahatan yang sebenarnya tidak ada," katanya.

"Kita punya agen-agen ICE bertopeng di van tanpa tanda yang menangkap orang di jalan, termasuk warga negara Amerika, hanya karena mereka 'tidak terlihat seperti orang Amerika sejati'. Rasanya seperti setiap hari adalah Halloween-tapi semuanya hanya tipu muslihat, tanpa permen."

Selain mengkritik kebijakan imigrasi dan pemotongan anggaran federal yang menyebabkan ratusan ribu pegawai kehilangan pekerjaan, Obama menyoroti dampak besar kebijakan Trump bagi Virginia, yang memiliki populasi besar pekerja federal. "

Tidak ada bukti bahwa kebijakan Republik membuat hidup kalian lebih baik," ujarnya. "Mereka hanya sibuk memperkuat kekuasaan, menghukum lawan, memperkaya teman, dan membungkam kritik."

Obama juga menyinggung aspek historis dari pemilihan tahun in, yakni: Virginia akan memilih gubernur perempuan untuk pertama kalinya.

Spanberger, mantan analis CIA dan anggota Kongres tiga periode, berhadapan dengan Earle-Sears, veteran Korps Marinir AS yang menjadi perempuan kulit berwarna pertama menjabat posisi tinggi di pemerintahan negara bagian pada 2022.

Dalam debat bulan Oktober, Earle-Sears mengangkat isu budaya yang memecah belah, termasuk soal partisipasi atlet transgender. Ia menantang lawannya secara langsung: "Apakah kamu akan berganti pakaian di ruang ganti tempat pria telanjang? Bagaimana dengan anak perempuanmu, Abigail?"

Spanberger menjawab dengan tenang bahwa tidak seharusnya ada pria telanjang di ruang ganti perempuan, dan keputusan soal atlet transgender sebaiknya dibuat oleh orang tua, pendidik, dan komunitas, bukan oleh politisi.

"Kita membutuhkan gubernur yang fokus pada hal-hal nyata yang dihadapi warga, bukan pada hal-hal yang menimbulkan perpecahan," ujarnya di panggung kampanye. "Banyak keluarga di Virginia kesulitan membayar biaya kesehatan, perumahan, dan energi. Itulah yang seharusnya kita selesaikan."

Dari Virginia, Obama melanjutkan kampanye ke Newark, New Jersey, mendukung calon gubernur Demokrat Mikie Sherrill. Survei YouGov menunjukkan Sherrill memperoleh 51% dukungan, unggul atas kandidat Partai Republik Jack Ciattarelli yang meraih 42%.

Dalam pidatonya, Obama kembali mengkritik Trump. "Kita punya presiden yang mengaku sedang menyelamatkan Amerika, padahal yang dia lakukan hanyalah menciptakan ketakutan," katanya.

Ia memuji latar belakang Sherrill sebagai pilot helikopter Angkatan Laut, jaksa federal, dan ibu empat anak. "Dia adalah pemimpin yang tahu misinya dan tahu siapa yang harus dia layani," ujar Obama.

Sementara itu, di New York, Obama juga dikabarkan menelepon kandidat wali kota Zohran Mamdani, menawarkan diri menjadi "teman diskusi" jika politisi muda berusia 34 tahun itu menang.

"Zohran Mamdani menghargai dukungan Presiden Obama dan pembicaraan mereka tentang pentingnya menghadirkan politik baru di kota kami," kata juru bicara Mamdani, Dora Pekec.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article 7 Update Trump: Warning Perang Dagang-Ngamuk Netanyahu Diadili