Bukan Bumi, NASA Ungkap Asal Usul Emas

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian menemukan lokasi asal emas. Ternyata lokasinya bukan berasal dari Bumi, melainkan di luar angaksa.

Temuan ini berasal dari penelitian calon doktor dari Columbia University, Anirud Patel dan Eric Burns dari Louisiana State University bersama sekelompok peneliti lain. Mereka melakukan analisa dengan data dari teleskop NASA dan ESA untuk menelusuri unsur-unsur yang ada di antariksa.

"Ini adalah pertanyaan fundamental terkait asal usul zat kompleks di alam semesta. Teka-teki seru yang belum pernah dipecahkan," kata Patel dalam siaran pers NASA.

Sebagai informasi NASA menjelaskan alam semesta terdiri dari elemen hidrogen, helium, sebagian kecil lithium. Kemudian elemen lebih berat terbentuk di bintang, termasuk besi.

Namun ditemukan pula terciptanya dan tersebar elemen awal yang lebih berat dari besi, seperti emas yang asal usulnya masih menjadi misteri. Ini ditemukan dalam penelitian yang dipimpin Patel.

Dari hasil analisa mereka ternyata ditemukan banyak elemen berat pada suar (flare) magnetar dari bintang neutron. Penelitian itu mengungkapkan 10% dari elemen yang lebih berat dari besi berasal dari suar magnetar raksasa.

Magnetar sendiri sudah ada sejak masa awal terbentuknya alam semesta. Artinya, kemungkinan emas pertama juga tercipta lewat proses tersebut.

Sementara itu, bintang neutron adalah inti bintang yang meledak yang sangat padat. Kabarnya satu sendok material bintang beratnya mencapai miliaran ton di Bumi.

Magnetar adalah versi ekstrem dari bintang tersebut dengan kekuatan magnet yang lebih besar. Saat keraknya retak, terjadi peristiwa gempa bintang yang biasanya terjadi bersama dengan letupan radiasi atau suar magnetar raksasa.

Patel bersama para peneliti lain dengan Brian Matzger juga mengungkapkan cara radiasi suar raksasa terkait elemen berat terbentuk. Diduga terjadi melalui pemrosesan inti atom ringan menjadi inti yang lebih berat dengan proses yang lebih cepat.

Proton pada inti atom merupakan penentu jenis elemen pada kategorisasi ilmiah, yakni hidrogen hanya memiliki satu proton, helium dua proton, dan lithium dengan tiga proton.

Inti atom lain, neutron tidak menentukan jenis elemen melainkan tetap berpengaruh dengan massanya. Saat bertambah, atom tidak stabil dan kemudian proses peluruhan radioaktif mengubah neutron menjadi proton sehingga mengubah jenis elemennya.

Salah satu contohnya adalah perubahan atom emas menjadi merkuri karena adanya penambahan satu proton.

Sementara itu, pengamatan pada benturan dua bintang neutron tahun 2017 disebut menginfirmasi peristiwa penciptaan emas, platina dan elemen berat lainnya. Namun penggabungan itu tidak terjadi sejak awal alam semesta, membuatnya tidak menjelaskan soal terciptanya emas dan elemen lain.

Potensi asal usul emas lain ditemukan juga oleh penelitian dari Metzger dan beberapa peneliti dari Ohio State University. Disebutkan emas dapat berasal dari suar magnetar dapat memanas lalu melontarkan kerak bintang neutron pada kecepatan tinggi.

Burns yang menganalisa data sinar gamma pada suar bintang raksasa, berhasil mengidentifikasi sinyal misterius dari magnetar. Ternyata data dari Desember 2024 itu sama seperti prediksi penelitian Patel.

Pada sinyal sinar gamma yang terekam 20 tahun lalu membuktikan soal suar magnetar raksasa yang menciptakan elemen berat dan menyebar.

Kesimpulan itu juga didukung dari data misi Matahari NASA, RHESSI atau Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager dan satelit Wind.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article NASA Bikin Heboh, Buat Satelit Raksasa Baru Pemantau Bumi

Read Entire Article
Photo View |