Bos ChatGPT Ungkap Besaran Penggunaan Air dan Listrik di Balik Bisnis AI

13 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap aktivitas yang dilakukan chatbot atau teknologi berbasis AI ternyata membutuhkan energi, termasuk tenaga listrik dan air.

Sam Altman, CEO OpenAI yang membuat ChatGPT membeberkan berapa pengeluaran keduanya untuk AI. The Verge mencatat air digunakan untuk pusat data AI sebagai cara mendinginkan server.

Menurut Altman, satu kueri ChatGPT menghabiskan 0,000085 galon air atau sekitar seperlima belas sendok teh. Kecil memang jumlahnya, namun ini menjadi besar jika kueri yang dihadirkan setiap harinya mencapai miliaran.

Sementara untuk listrik, Altman mengatakan permintaan ChatGPT menghabiskan 0,34 watt-hours. Ini sama seperti jumlah listrik untuk oven selama lebih dari sedetik atau bohlam hemat energi dalam dua menit, dikutip dari Tech Times, Sabtu (14/6/2025).

Altman optimis biaya AI bisa mendekati harga listrik. Artinya teknologi itu bisa mudah diakses dengan harga murah.

Meski angka-angka itu terkesan kecil, namun fakta lain terkait penggunaan air dan listrik lebih mencenangkan lagi. Untuk air, misalnya, jumlahnya tidak akan sama untuk semua layanan AI.

The Washington Post menyebutkan email 100 kata dengan bantuan AI model GPT-4 menghabiskan air sebanyak lebih dari satu botol.

Dalam laporan yang sama, perhitungan bisa saja berbeda. Tergantung dari beberapa faktor, seperti lokasi pusat data, iklim regional serta sistem pendingin yang digunakan.

Untuk listrik, AI berpotensi meningkatkan penggunaan energi global secara bertahap. Bahkan para peneliti mengungkapkan konsumsi energinya bisa melampaui penambangan Bitcoin.

Bitcoin diketahui membutuhkan energi yang sangat besar, dan ini juga telah dikritik selama puluhan tahun. Namun dengan AI, dampak pada lingkungan jauh lebih besar lagi karena penerapannya berada di berbagai sektor.


(npb/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kalah Telak, Amerika Siapkan Senjata Baru Lawan China

Read Entire Article
Photo View |