Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui pihaknya belum mampu merealisasikan pembangunan 1.542 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), meski anggaran Rp6 triliun dari APBN sudah tersedia.
Untuk mempercepat realisasi, BGN pun menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum yang dipimpin Dody Hanggodo serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas tersebut.
"Kita memiliki anggaran Rp6 triliun untuk membangun 1.542 SPPG, sampai sekarang belum bisa melakanakan satu pembangunan pun, masih dalam proses. Hari ini kegiatan ini adalah salah satu yang bisa mempercepat proses yang terjadi," kata Dadan dalam acara penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Kantor BGN, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
"Alhamdulillah saya mendapatkan komitmen dari Kementerian PU, bahwa di PU juga ada dana yang bisa digunakan, yang bisa mempercepat itu, sehingga nanti untuk daerah-daerah terpencil saya kira dana APBN akan ada," sambungnya.
Foto: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Kantor BGN, Jakarta, Kamis (18/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Kantor BGN, Jakarta, Kamis (18/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)
Di sisi lain, Dadan mengatakan pihaknya juga menghadapi tantangan besar untuk memenuhi target ambisius Presiden Prabowo Subianto. Tahun ini, BGN menerima anggaran Rp71 triliun dengan target pembangunan 5.000 SPPG atau dapur MBG bagi 17,5 juta penerima manfaat. Namun, karena tingginya permintaan dari masyarakat, target penerima manfaat melonjak menjadi 82,9 juta orang hingga akhir 2025.
"Target untuk tahun 2025 ini diubah oleh Pak Presiden, yang awalnya kami dengan dana Rp71 triliun hanya menargetkan pembangunan 5.000 SPPG dan hanya melayani 17,5 juta (penerima manfaat). Kemudian setelah program ini berjalan banyak aduan dari masyarakat karena sebagian sudah menerima, sebagian belum dan ingin segera mendapat manfaat. Kemudian Pak Presiden meminta kepada Badan Gizi Nasional agar 82,9 juta penerima manfaat bisa dipenuhi di akhir tahun 2025 ini," jelasnya.
Adapun hingga hari ini, sudah ada 8.344 SPPG atau dapur MBG yang berdiri di berbagai daerah. Menariknya, seluruh fasilitas itu terbangun murni dari kontribusi masyarakat tanpa melibatkan dana APBN.
"Alhamdulillah sampai hari ini, sampai pagi ini, sudah ada 8.344 SPPG dan itu 100% dari 8.344 itu didanai oleh dana masyarakat. Jadi ini kontribusi masyarakat yang luar biasa," pungkasnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kepala BGN Buka-bukaan: Seluruh Pegawai Badan Gizi Belum Menerima Gaji