Bisa Guncang Dunia! Ini 4 Hal Krusial Ditunggu dari Fed Malam Nanti

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia Pelaku pasar global saat ini tengah menanti keputusan dari The Federal Reserve (The Fed) yang akan mengumumkan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada rabu (17/9/2025) atau Kamis dini hari ini waktu Indonesia.

Berbeda dengan FOMC sebelumnya yakni pada 29-30 Agustus lalu, yang pada saat itu konensus pasar sangat bulat kepercayaannya bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga.

Kali ini, konsensus pasar sangat yakin bahwa The Fed akan mulai melakukan pemangkasan suku bunga acuannya.

Sebagai otoritas yang memiliki kendali atas dolar AS, The Fed memegang peran sentral dalam sistem keuangan global. Setiap langkah dan pernyataan dari The Fed kerap menjadi penentu utama arah pasar keuangan dunia, mengingat posisi Amerika Serikat sebagai pusat ekonomi dan keuangan internasional.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa 96,1% pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 4,00% - 4,25% pada pengumuman hasil FOMC kali ini.

Meeting ProbabilitiesFoto: CME FedWatch Tool
Meeting Probabilities

Berikut ini adalah hal yang akan dinanti oleh pelaku pasar dalam pengumuman hasil FOMC The Fed pada Rabu (17/9/2025) atau kamis dini hari waktu Indonesia.

1. Keputusan Suku Bunga

Salah satu sangat dinanti oleh pelaku pasar adalah pengumuman kebijakan suku bunga The Fed. Menjelang pengumuman tersebut, pasar sudah memproyeksikan bahwa suku bunga acuan akan mulai dipangkas sebesar 25 basis poin atau turun ke level 4,00%-4,25% berdasarkan hasil survei dari CME FedWatch yang menunjukkan peluang 96,1%.

Kepercayaan pelaku pasar akan pemangkasan suku bunga kali ini tak lepas dari kondisi pasar tenaga kerja AS yang semakin hari makin mengkhawatirkan. Mulai dari tingkat pengangguran yang naik ke 4,3% pada Agustus 2025, menjadikannya level tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Kekhawatiran semakin dalam setelah badan statistik tenaga kerja AS (BLS) merevisi data ketenagakerjaan, dengan memangkas penciptaan lapangan kerja sebesar 911 ribu selama periode Maret 2024 hingga Maret 2025.

Bahkan, sepanjang periode Agustus saja, penambahan lapangan kerja hanya sebesar 22 ribu, sangat jauh dibandingkan ekspektasi pasar yang sebesar 75 ribu penambatahan pekerjaan baru. Sehingga, rata-rata pertumbuhan lapangan pekerjaan AS selama tiga bulan terakhir hanya sekitar 29 ribu.

Selain itu, klaim tunjangan pengangguran mingguan juga mengalami kenaikan, hal ini menandakan pelemahan yang kian meluas di pasar tenaga kerja AS.

Karena faktor tersebut, pelaku pasar sangat yakin akan pemangkasan suku bunga The Fed yang pertama kali nya dalam tahun ini.

2. Dot Plot The Fed

Selain keputusan suku bunga, pelaku pasar juga akan menantikan Dot Plot terbaru yang akan dirilis bersamaan dengan proyeksi ekonomi AS.

Seperti diketahui, dot plot The Fed  hanya keluar pada rapat FOMC yang disertai proyeksi ekonomi (Summary of Economic Projections/SEP) tiap empat bulan yakni pada Maret, Juni, September, dan Desember. 

Dot plot adalah sebuah grafik yang menggambarkan perkiraan suku bunga acuan dari setiap anggota FOMC untuk periode saat ini, dua tahun mendatang, serta proyeksi jangka panjang. Setiap titik mewakili pandangan satu anggota mengenai level suku bunga yang dianggap sesuai dengan kondisi ekonomi.

Dot Plot dapat menjadi indikasi arah kebijakan moneter dalam jangka pendek, dengan memperlihatkan apakah para anggota FOMC melihat perlunya penurunan suku bunga lebih lanjut ke depannya atau justru mempertahankannya.

Hal yang dinanti pada dot plot kali ini oleh pelaku pasar apakah akan ada ruang pelonggaran tambahan hingga akhir 2025 ini. Saat ini, investor sudah mulai membuka ekspektasi akan pemangkasan hingga 75 basis poin sampai akhir tahun .

Pada dot plot Juni 2025, memperkirakan akan ada dua kali penurunan suku bunga pada 2025.

Namun, 7 dari 19 anggota FOMC masih memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sama sekali di tahun ini. Artinya ada pergeseran sikap pada sebagian anggota FOMC yang mulai melihat bahwa kondisi ekonomi mungkin tidak mengukung kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Komite FOMC juga memangkas satu kali pemangkasan yang sebelumnya diproyeksikan untuk 2026 dan 2027, sehingga total pemangkasan suku bunga di masa depan diperkirakan hanya empat kali, atau setara satu poin persentase penuh.

Dot plot ini menunjukkan ketidakpastian yang berlanjut di kalangan pejabat Fed mengenai masa depan suku bunga. Terlihat adanya perbedaan pandangan yang lebar, dengan proyeksi tingkat suku bunga sekitar 3,4% pada 2027.

3.Proyeksi Ekonomi AS

Selain kebijakan suku bunga dan dot plot, pelaku pasar juga menunggu rilis proyeksi ekonomi terbaru The Fed dalam FOMC September ini. Proyeksi tersebut akan memberikan gambaran mengenai kondisi pertumbuhan ekonomi, inflasi, hingga pasar tenaga kerja AS ke depan.

Perekonomian AS menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal II-2025. Berdasarkan data direvisi yang dirilis Bureau of Economic Analysis (BEA) mencatat GDP tumbuh 3,3% yoy, lebih tinggi dari konsensus sebesar 3,1%.

Dari sisi harga, inflasi AS pada Agustus mencatat kenaikan tercepatnya sejak awal tahun. Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 2,9% yoy, lebih tinggi dari 2,7% pada bulan sebelumnya.

Selain itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) juga menunjukkan tren kenaikan. Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump, yang mendorong biaya barang impor lebih tinggi.

Kondisi ini menambah dilema bagi The Fed, karena di satu sisi inflasi kembali meningkat, sementara di sisi lain pertumbuhan lapangan kerja melemah ditambah dengan tingkat pengangguran pada Agustus 2025 melonjak ke 4,3% atau level tertinggi nya dalam hampir empat tahun terakhir.

4. Isi Pidato Jerome Powell

Selain menyampaikan hasil keputusan FOMC, Powell juga akan menggelar sesi tanya jawab dengan wartawan, yang biasanya berlangsung sekitar 45 menit. Dalam beberapa konferensi pers sebelumnya, ia kerap menyampaikan pernyataan penting yang tidak tercantum dalam dokumen resmi The Fed.

Justru pernyataan spontan seperti inilah yang paling ditunggu pelaku pasar, karena sering kali memberikan petunjuk tambahan tentang arah kebijakan berikutnya. Tak jarang, informasi tersebut menjadi dasar bagi pelaku pasar untuk memperkirakan apakah The Fed akan mulai memangkas suku bunga dalam waktu dekat atau tidak sepanjang sisa tahun ini.

Pasar juga akan menantikan bagaimana Powell merespons tekanan politik dari Presiden Trump, sekaligus mencari kepastian bahwa The Fed tetap independen dan berpijak pada analisis ekonomi, bukan tekanan politik.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(evw/evw)

Read Entire Article
Photo View |