Awas Perang Baru Amerika! Trump Terjunkan Bomber Dekati Negara ini

14 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) kembali mengerahkan dua pembom strategis jarak jauh B-1B Lancer di atas Laut Karibia pada Kamis (23/12/2025). Hal ini menandai pengerahan pembom jarak jauh yang kedua kalinya dalam seminggu di kawasan tersebut.


Mengutip ABC News, dua pembom Amerika tersebut lepas landas dari Dyess Air Force Base di Texas dan menuju Karibia, tempat mereka melakukan operasi penerbangan ekstensif di wilayah udara internasional. Misi tersebut secara resmi dikarakteristikkan oleh Angkatan Udara AS sebagai misi pelatihan.


Namun, sumber-sumber yang familiar dengan operasi tersebut menganggap penerbangan hari Kamis itu sebagai unjuk kekuatan lain, mirip dengan pekan lalu ketika tiga pembom B-52 terbang dari Louisiana dan melakukan operasi sekitar 90 mil (sekitar 145 km) di utara Venezuela.


Saat ditanya dalam sebuah acara Gedung Putih pada Kamis malam mengenai pengerahan pembom B-1 untuk meningkatkan tekanan militer "dekat Venezuela", Presiden Donald Trump membantah laporan tersebut. "Tidak akurat. Tidak. Itu palsu," jawab Trump kepada wartawan.


Misi ini berlangsung di tengah peningkatan besar-besaran kekuatan militer AS di wilayah tersebut dan di tengah klaim pemerintahan Trump bahwa Washington sedang dalam "konflik bersenjata" dengan kartel narkoba.


Dua misi pembom dalam seminggu ini menyoroti kehadiran militer AS yang semakin besar di Karibia. Saat ini, terdapat sekitar 10.000 personel militer AS di Karibia sebagai bagian dari operasi tersebut, termasuk personel di atas delapan kapal Angkatan Laut AS, 10 pesawat tempur siluman F-35 yang dikerahkan ke Puerto Rico, dan pesawat pengintai tanpa awak Reaper.


Sejak awal September, militer AS telah melancarkan sedikitnya sembilan serangan udara yang menargetkan kapal cepat penyelundup narkoba. Mayoritas serangan udara ini dilakukan di Karibia dekat Venezuela. Namun, mulai Selasa lalu, militer AS juga mulai melancarkan serangan udara terhadap kapal serupa yang beroperasi di Pasifik timur di sebelah barat Amerika Tengah.


Total korban tewas akibat serangan udara AS di kedua wilayah tersebut kini mencapai sedikitnya 37 orang. Pekan lalu, dua individu selamat dari serangan udara terhadap kapal semi-submersible dan kemudian dibawa ke kapal perang Angkatan Laut AS sebelum direpatriasi ke negara asal mereka, Kolombia dan Ekuador.


Pemerintah Kolombia telah menyatakan akan menuntut tindakan hukum terhadap orang yang direpatriasi ke Kolombia, tetapi jaksa Ekuador mengatakan mereka tidak akan melakukan hal yang sama, dengan alasan kurangnya bukti.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Militer AS Tembak Kapal dari Venezuela, Diduga Angkut Narkotika

Read Entire Article
Photo View |