Ambisi Gila Jepang: Doraemon - One Piece Ditarget Cuan Rp2000 Triliun

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Jepang meluncurkan rencana untuk memperkuat dukungan bagi industri anime dan film sebagai bagian dari target ambisius mencatatkan JPY 20 triliun atau sekitar Rp 2.254 triliun (JPY 1=Rp112,7)  pendapatan luar negeri pada 2033.

Rencana kebijakan ini mencakup upaya menaikkan batas subsidi kementerian industri untuk produksi video dan memperbesar alokasi promosi luar negeri. 
Kebijakan ini diperkirakan akan membuat anime Jepang bakal semakin berkibar di dunia. Sebagai catatan, selama ini anime Jepang sudah banyak yang mendunia seperti Doraemon, Naruto / Naruto Shippuden, Dragon Ball / Dragon Ball Z, Demon Slayer (Kimetsu no Yaiba) hingga yang terbaru One Piece.

Laporan The Japan Times menggambarkan langkah ini sebagai respons terhadap pertumbuhan pasar global dan persaingan kebijakan industri kreatif negara lain.

Skala pasar saat ini menunjukkan potensi dan tantangan yang jelas. Gabungan ekspor dalam empat kategori inti video anime game dan penerbitan tercatat sekitar JPY 5,7 triliun pada 2023 atau sekitar Rp 642,39 triliun.

Di segmen anime khususnya pasar luar negeri pada 2023 sudah melampaui pasar domestik mencapai JPY 1,72 triliun  menurut laporan asosiasi industri yang dikutip oleh Nikkei. Angka ini menegaskan bahwa pertumbuhan global adalah motor utama nilai tambah industri hiburan Jepang saat ini.

The Association of Japanese Animations Foto: The Association of Japanese Animations "Anime Industry Report 2024 Chart created by Nikkei Entertainment!
The Association of Japanese Animations "Anime Industry Report 2024- Chart created by Nikkei Entertainment!

Dukungan fiskal dan kebijakan menjadi titik perhatian. Jepang pada tahun terakhir mengalokasikan sekitar JPY 25,2 miliar untuk mendukung industri konten sementara Korea Selatan pada 2023 menyiapkan sekitar JPY 76,2 miliar untuk promosi kontennya ke luar negeri.

Selain itu pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan peningkatan batas subsidi untuk produksi bernilai besar yang saat ini berada di angka 200 juta yen. Perbedaan angka alokasi ini sering dikutip oleh para pengamat sebagai alasan mengapa Jepang perlu menambah intensitas dukungan negara untuk penetrasi pasar luar negeri.

Untuk menilai skala usaha yang diperlukan melihat implikasi matematisnya. Mengambil titik awal gabungan ekspor 5,7 triliun yen pada 2023 ke target 20 triliun yen pada 2033 membutuhkan laju pertumbuhan rata rata tahunan sekitar 13,37 persen.

Perhitungan sederhana menggunakan rumus pertumbuhan majemuk menegaskan bahwa target tersebut mensyaratkan peningkatan nilai lebih dari tiga setengah kali dalam waktu sepuluh tahun.

Angka ini menunjukkan bahwa pergeseran kebijakan fiskal saja tidak cukup tanpa strategi pemasaran distribusi dan penguatan ekosistem IP yang jelas. (Dasar angka awal ekspor dan target pemerintah dikutip dari Nikkei.)

Di level operasional Nikkei menampilkan analisis data dan produksi konten yang memberi gambaran mengapa konsumsi Jepang berkembang di pasar seperti Indonesia.

PWC Global Entertainment - Diolah oleh Nikkei EntertainmentFoto: PWC Global Entertainment - Diolah oleh Nikkei Entertainment
PWC Global Entertainment - Diolah oleh Nikkei Entertainment

Seri visualisasi Nikkei menunjukkan pertumbuhan pesat pasar hiburan Indonesia yang menurut PwC diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 8,5% antara 2023 dan 2028 sehingga melampaui US$ 10 miliar.

Fokus fitur pertama Nikkei pada Indonesia menyorot peran platform pendek seperti TikTok hits anime populer seperti SAKAMOTO DAYS serta dinamika musik J Pop misalnya lagu YOASOBI yang mengalami resonansi berbeda antarsong di pasar luar negeri.

Fakta ini mengindikasikan bahwa pengaruh digital dan preferensi platform menjadi faktor kunci dalam penetrasi pasar.

Implikasi kebijakan dan strategi perusahaan menjadi jelas dari angka angka di atas. Untuk mencapai CAGR sekitar 13,4% yang diperlukan Jepang perlu memadukan langkah langkah fiskal fiskal yang lebih besar dengan strategi distribusi global yang lebih agresif.

Nikkei menekankan pemanfaatan data platform untuk memahami preferensi lokal yang berbeda beda antara negara negara sehingga konten dapat diposisikan dengan lebih tepat. Dalam konteks Indonesia ini berarti pendekatan yang memadukan kampanye digital pemanfaatan platform pendek kerja sama lisensi dan adaptasi lokal berpotensi mempercepat penetrasi pasar.

Risiko utamanya tetap nyata. Laju pertumbuhan yang dibutuhkan tinggi. Alokasi anggaran saat ini meskipun meningkat belum setara dengan pesaing regional. Selain itu perubahan selera konsumen dan fragmentasi platform menuntut kecepatan eksekusi yang lebih besar dari rantai produksi sampai distribusi.

The Japan Times menyorot bahwa pendanaan saat ini dinilai tidak memadai untuk promosi luar negeri secara intensif sehingga perubahan struktur subsidi merupakan langkah awal yang penting namun belum menjadi solusi komprehensif.

Jepang memiliki keunggulan IP dan ekosistem kreatif yang kuat namun harus mengubah kombinasi kebijakan fiskal strategi pemasaran dan pemanfaatan data untuk mencapai target 20 triliun yen pada 2033.

Indonesia muncul bukan semata sebagai pasar konsumsi namun juga laboratorium tren digital yang dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang penguatan ekspor hiburan Jepang.

Rekomendasi selintas berdasarkan analisis data yang tersedia adalah memperbesar alokasi promosi luar negeri menyederhanakan insentif untuk produksi bernilai tinggi dan memperdalam analitik pasar per negara untuk menyesuaikan format dan strategi distribusi.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(emb/emb)

Read Entire Article
Photo View |