2030: Pekerjaan Anda Bisa Hilang, Tapi Tenang Ratusan Job Baru Menanti

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi telah menyebabkan perubahan signifikan di berbagai bidang, termasuk pasar tenaga kerja.

Otomatisasi yang dipicu oleh kemajuan Artificial Intelligence (AI) ibarat pedang bermata dua bagi sektor ketenagakerjaan. Di satu sisi, perkembangan AI memberi keuntungan besar karena semakin meningkatkan produktivitas. Namun di sisi lain, otomatisasi dan AI menimbulkan kekhawatiran karena berpotensi mengancam lapangan kerja manusia. Dalam beberapa tahun ke depan, sejumlah pekerjaan diprediksi akan hilang karena dapat digantikan oleh mesin.

Beberapa pekerjaan bahkan telah mengalami penyusutan akibat maraknya penggunaan AI dalam dunia kerja. Merujuk penelitian McKinsey Global Institute, pekerjaan yang bersifat repetitif dan mudah diprediksi merupakan pekerjaan yang paling rentan tergantikan oleh mesin.

U.S. Bureau of Labor Statistic mencatat sejumlah pekerjaan yang paling cepat menghilang pada periode 2024 hingga 2034.

Seperti prediksi McKinsey, pekerjaan yang melibatkan proses repetitif mengalami penurunan terbesar. Pekerjaan administrasi perkantoran menunjukkan nilai penyusutan terbesar. Misalnya, juru entri data yang penurunannya sebesar 25,9% dan pegawai penggajian yang mencapai 16,7%. Peran profesi-profesi tersebut dapat diotomatisasi menggunakan perangkat lunak dan AI, sehingga mengurangi permintaan terhadap tenaga kerja manusia.

Pasar tenaga kerja di sektor ritel juga merasakan dampak paling besar seiring berkembangnya sistem pembayaran otomatis dan e-commerce. Pekerjaan seperti kasir hingga supervisor ritel diproyeksikan akan berkurang masing-masing lebih dari 300 ribu dan 70 ribu posisi.

Di sektor keuangan, kemajuan layanan perbankan digital atau m-banking berdampak pada pengurangan lapangan pekerjaan teller bank sebesar 12,9%.

Industri hospitality juga tidak luput dari transformasi struktural akibat otomatisasi. Sistem pemesanan mandiri hingga mesin memasak otomatis yang sudah banyak dipakai di restoran cepat saji telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia. Juru masak makanan cepat saji diprediksi mengalami penurunan lapangan kerja hingga 13,5%, sedangkan lapangan kerja bagi pelayan juga berkurang sebanyak 0,7%.

Jenis pekerjaan baru yang bermunculan di 2030 mendatang

Kendati demikian, laporan McKinsey juga menyatakan bahwa kemajuan teknologi dan otomatisasi juga akan menciptakan ratusan jenis pekerjaan baru di berbagai sektor, mulai dari bidang teknologi, energi terbarukan, hingga jasa kesehatan.

Sektor layanan kesehatan diperkirakan akan menjadi penyumbang terbesar dengan menciptakan hingga 130 juta lapangan kerja baru. Meningkatnya permintaan tenaga kerja di sektor ini dipicu oleh tren penuaan populasi dunia.

Seiring bertambahnya usia penduduk, pengeluaran untuk jasa perawatan kesehatan akan meningkat signifikan. Hal ini akan meningkatkan permintaan tenaga kerja di sektor terkait, termasuk dokter, ners, hingga asisten perawat pribadi dan perawat lansia.

Di samping itu, pesatnya perkembangan teknologi turut memperluas lapangan kerja di bidang itu sendiri. Riset McKinsey memproyeksikan akan terdapat sekitar 50 juta pekerjaan baru di sektor teknologi, yang mencakup computer scientist, teknisi, dan admin IT.

Transisi menuju energi terbarukan juga membuka potensi bagi terciptanya 20 juta lapangan kerja baru. Investasi besar-besaran di sektor energi terbarukan akan menciptakan permintaan untuk pekerja manufaktur, konstruksi, dan instalasi di bidang ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
Photo View |