Respons Resmi Trump Usai Israel Serang Besar-besaran Iran

18 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi soal serangan Israel ke Iran. Sebelumnya Israel menyerang besar-besaran Iran Jumat (13/6/2025) dini hari, menyebabkan ledakan di sejumlah wilayah di Negeri Syiah itu termasuk di ibu kota Teheran.

Dalam wawancara di Fox News, Trump mengatakan telah mendapat pemberitahuan sebelumnya tentang serangan Israel terhadap Iran. Namun ia 'masih berharap' AS tetap bisa berunding dengan Iran setelah serangan itu.

"Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kami berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti," kata Trump.

Sebelumnya dalam pernyataan Kamis, Trump memang telah memperingatkan bahwa ada "peluang terjadinya konflik besar" di Timur Tengah. Ia secara spesifik mengkonfirmasi bahwa ada potensi serangan Israel terhadap Iran yang sangat mungkin terjadi.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa Washington lebih suka untuk membuat kesepakatan dengan Iran. Diketahui, Negeri Persia itu telah menjadi fokus konflik bagi AS dan Israel setelah dituding memiliki proyek nuklir yang diarahkan pada pengembangan senjata.

"Saya ingin mencapai kesepakatan dengan Iran. Kami sudah cukup dekat dengan kesepakatan. Saya lebih suka kesepakatan," kata presiden AS itu dikutip Al Jazeera kemarin.

"Selama saya pikir ada kesepakatan, saya tidak ingin mereka (Israel) ikut campur karena saya pikir itu akan merusaknya, mungkin membantu sebenarnya, tetapi juga bisa merusaknya,' tambahnya.

Komentarnya muncul sehari setelah AS menarik beberapa diplomatnya dari kawasan itu dan menempatkan kedutaan besarnya dalam siaga tinggi di tengah laporan kemungkinan serangan Israel terhadap Iran. Trump menyebut penarikan itu merupakan rangkaian untuk melindungi sejumlah besar warga AS di kawasan Arab.

"Ada kemungkinan konflik besar," tutur Trump.

"Banyak warga Amerika di daerah ini. Dan saya berkata: Kita harus memberi tahu mereka untuk keluar karena sesuatu bisa segera terjadi, dan saya tidak ingin menjadi orang yang tidak memberi peringatan, dan rudal terbang ke gedung-gedung mereka. Itu mungkin saja."


Perjanjian Nuklir Iran dan AS

Perlu diketahui, pejabat AS dan Iran tengah mengadakan beberapa putaran perundingan nuklir sejak April untuk mencapai kesepakatan guna mencegah perang. Posisi yang dinyatakan Trump adalah bahwa Iran tidak akan pernah diizinkan memperoleh bom nuklir.

Teheran menyangkal tengah berupaya memperoleh senjata nuklir, tetapi menekankan bahwa mereka memiliki hak untuk memperkaya uranium di dalam negeri, suatu proses mengubah atom uranium untuk menghasilkan bahan bakar nuklir. Namun, pejabat AS telah menyarankan bahwa Iran harus melepaskan kemampuan pengayaannya untuk memastikan bahwa mereka tidak dapat memiliterisasi program nuklirnya.

Meskipun tampaknya menemui jalan buntu, perundingan terus berlanjut. Pejabat AS dan Iran dijadwalkan untuk mengadakan putaran perundingan keenam di Oman pada hari Minggu.

Trump sebelumnya menyatakan optimisme tentang peluang mencapai kesepakatan. Namun, ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Awal minggu ini, Iran mengatakan telah memperoleh banyak sekali dokumen rahasia tentang persenjataan nuklir Israel yang tidak dideklarasikan. Diketahui,Tel Aviv telah mengklaim selama lebih dari 20 tahun bahwa Iran berada di ambang perolehan senjata nuklir.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Dilantik Senin, Ini Sederet Skandal Trump: Penipuan Pajak-Model Porno

Read Entire Article
Photo View |